Sehari 30 Kali Water Bombing, Gambut Muba Masih Membara, 170 Personel Polri di-BKO kan untuk Karhutla di Muba
Upaya water bombing 30 kali sehari untuk kebakaran lahan gambut di Muba-foto: kris/sumeks-
Sementara, sebanyak 170 personel gabungan Satbrimobda, Sabhara dan Polairud diberangkatkan untuk BKO operasi penanggulangan karhutla di Ogan Ilir, OKI, Banyuasin dan Muba.
Mereka dilepas langsung oleh Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, kemarin. Sebanyak 170 personel Polri ini merupakan bagian dari 200 personel Polda Sumsel yang sebelumnya sudah menerima pelatihan penanggulangan kebakaran.
"Tugas rekan-rekan tidak ringan, walaupun kemarin sudah ada hujan tapi sangat tipis. Sekarang sudah masuk bulan Agustus, sudah mulai naik indeks standar pencemaran udaranya," sebut Kapolda.
Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo mengatakan mereka diterjunkan untuk memberikan 'back up' perkuatan personel di kewilayahan dan akan menghadapi beratnya tugas memadamkan api.
Menurut mantan Kapolda Jambi ini, indeks standar pencemaran udara yang mengindikasikan udara di Sumsel banyak asap mulai pukul 23.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB pagi.
BACA JUGA:Lahan Gambut Padam, Timbulkan Kepulan Asap
BACA JUGA:Lahan Gambut Muba Mulai Terbakar, 30 Hektare Membara, Belum Berhasil Dipadamkam
"Artinya masyarakat masuk ke dalam lahan itu rata-rata malam, lalu membakar kemudian timbul asap," bebernya. Dengan APD dan peralatan yang sudah disiapkan, padamkan api sebelum membesar. Utamakan keselamatan dan tetap semangat," imbuhnya.
Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Sumsel Kombes M Anis Prasetyo mengatakan 170 personel diterjunkan di 17 lokasi rawan karhutla. "Untuk daerah Ogan Ilir itu akan ditempatkan di Pemulutan dan Indralaya. Sedangkan di wilayah OKI ditempatkan di Jejawi, Kayu Agung, Pedamaran, Tulung Selapan, Pampangan dan Cengal,” bebernya.
Untuk wilayah Banyuasin yaitu di Pangkalan Balai, Lubuk Karet Betung, Pulau Rimau, Keluang, Tanjung Lago, Sako Rambutan, Air Kumbang dan Bayung Lencir. “Ibu kota ditempatkan di Tapak Rimau dan Sanga Desa," urainya.