Jaga Eksistensi Makanan Tradisional, Pamerkan Makanan Khas 17 Daerah

KUE BASAH: Pedagang menjual kue tradisional khas Sumsel. Saat pameran warisan budaya, kue basah ini turut dipamerkan.-foto: kris/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Provinsi Sumsel akan menggelar pameran warisan budaya pada 3-5 Agustus 2024 di Atrium OPI Mall Palembang bertajuk “Warisan Raso Sumatera Selatan”.

Event ini sebagai upaya menjaga eksistensi makanan tradisional dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel, serta mempopulerkan warisan makanan tradisional ini kepada generasi muda. 

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI, Kristanto Januardi menyampaikan pameran ini wujud upaya melestarikan warisan budaya yang dimiliki Sumsel, khususnya berkaitan pengetahuan tradisional dalam pengolahan bahan makanan. "Pameran ini penting mengingat Sumsel merupakan daerah yang kaya warisan makanan tradisional," terangnya.

Bahkan kekayaan warisan makanan tradisional Sumsel terus terawat hingga berabad-abad dan dikenal masyarakat saat ini. "Terdapat beberapa makanan tradisional di Sumsel yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia, seperti pempek, bolu lapan jam, pindang, hingga tempoyak," jelasnya. 

BACA JUGA:Batu Akik: Pemanis Genggaman dengan Nilai Budaya dan Mistis, Menambah Wibawa Pria Modern

BACA JUGA:Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 Sukses Menyusuri Tujuh Titik Jalur Rempah

Dikatakan, pameran Warisan Raso ini wujud kekayaan pengetahuan tradisional yang dimiliki masyarakat Sumsel. "Pameran tak hanya sekadar menampilkan kekayaan makanan tradisional secara fisik, juga wadah bagi masyarakat Sumsel mengenal lebih mendalam olahan makanan yang diwarisi turun-temurun," katanya.

Melalui pameran ini, pihaknya mencoba membangkitkan ruang ingatan masa lampau masyarakat Sumsel melalui sajian ragam kuliner. "Kita harap juga semakin banyak generasi muda mengenal olahan makanan tradisional," ungkapnya. Generasi muda adalah bagian penting dalam upaya pelestarian warisan budaya Sumsel.

Dalam pameran, pihaknya menghadirkan ragam makanan tradisional yang mewakili 17 kabupaten/kota di Sumsel. "Pameran dikemas dengan cara berbeda, memadukan duplikasi makanan dan makanan asli," ujarnya. 

Objek makanan tradisional yang akan dipamerkan antara lain kue engkok, tahok tutok, sagarurung, lemang, bawak gulai, hingga bolu lapan jam. Selain itu ragam makanan yang kini masih eksis seperti pempek, laksan, hingga kue gandus juga turut dipamerkan. 

BACA JUGA:Menggali Kekayaan Budaya Muba: Andai-Andai sebagai Warisan Sastra Lisan!

BACA JUGA:Tradisi Ningkuk: Merawat Budaya Perkenalan Bujang Gadis di Kabupaten Musi Banyuasin

"Ini kesempatan bagj masyarakat Sumsel mengenali kembali warisan olah rasa dari ragam perpaduan budaya, serta diharapkan membangkitkan semangat masyarakat menghadirkan olahan makanan tradisional dalam ragam aktivitas kehidupan sehari-hari," tukasnya.

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI juga memanfaatkan pameran ini sebagai ruang budaya bagi para seniman dan budayawan. Akan ada pementasan kesenian tradisional seperti tari tanggai, erai-erai, lading, hingga pertunjukan dulmuluk. Ada pula serambe, kelentangan, rejung, hingga ande-ande. Masyarakat bahkan dapat mempelajari permainan tradisional cuki di pameran ini, serta lomba Batanghari 9 yang diikuti pelajar SMA. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan