https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pemkot Koordinasi Perumnas, Bicarakan Kelanjutan Rencana Revitalisasi Rumah Susun

BUTUH REVITALISASI : Salah satu sudut kawasan rumah susun (rusun) yang sudah berusia 40 tahun sejak dibangun tahun 1984 memperlihatkan kesan kumuh dan butuh segera revitalisasi.-foto: budiman/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berada tepat di tengah perkotaan yang padat, kondisi rumah susun di sepanjang Jl Dhani Effendy (Jl Radial) sudah harus direvitalisasi. Dengan sudah 40 tahun berdiri, terkesan tidak terawat dan kumuh, menjadikan lingkungan itu menjelma jadi kawasan kumuh. 

Rumah susun yang dibangun 1984 itu terdiri dari 53 blok. Menjelma jadi hunian padat penduduk. Pernah ada rencana revitalisasi, namun menguap tanpa kejelasan. Fisik bangunan banyak mengalami kerusakan, sampak berserakan, drainse mampet dan beragam persoalan lainnya ada di sana. 

Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, Dr Ucok Abdulrauf Damenta mengatakan, bangunan rumah susun 23 Ilir, 24 Ilir dan 26 Ilir itu memang sudah sepatutnya dilakukan revitalisasi.  "Dari sisi usia sebuah bangunan, ini juga menjadi acuan layak atau tidak untuk ditempati. Karena akan berpengaruh langsung pada penghuninya, baik dari aspek keselamatan maupun kesehatan," jelasnya, Rabu (3/7). 

Karena itu, rencana revitalisasi rumah susun 23 Ilir, 24 Ilir dan 26 Ilir kembali dikemukakan, termasuk masalah lingkungannya.  "Kita akan melakukan koordinasi dengan Perumnas sebagai pemilik aset rumah susun  ini," ujar dia. 

BACA JUGA:Jual Hp Sewa Kamar Rusun 5 Hari, RD 4 Kali Gauli Pacar yang Masih Anak Bawah Umur, Begini Nasibnya Kini

BACA JUGA:Warga Resah, Tawuran Kembali Pecah di Simpang Rusun Radial, Netizen: Menang Jadi Abu, Kalah Jadi Arang

Pemkot ingin kawasan rumah susun di tengah kota itu layak huni, air bersih lancar, drainase bagus dan aspek-aspek lainnya juga tertata. "Kita tidak ingin ini menjadi kawasan kumuh," tegasnya. 

Adanya kendala dalam rencana revitalisasi yang sudah direncanakan sejak 2018 lalu  menurut Pj Wako dimungkinkan karena beberapa faktor.  "Mungkin ada banyak agenda dan prioritas di Palembang, sehingga tertunda. Seperti pandemic Covid, refocusing anggaran. Tapi sekarang sudah normal kembali, harusnya rencana itu on the track lagi," pungkasnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan