Proses Seleksi Beasiswa LPDP, Hindari 4 Kalimat Ini Saat Wawancara!

Panduan lengkap menghadapi wawancara beasiswa LPDP--

SUMATERAEKSPRES.ID - Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) adalah salah satu beasiswa paling bergengsi yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia, bertujuan untuk mendukung pendidikan tinggi baik di dalam maupun luar negeri.

Untuk menentukan penerima beasiswa, LPDP menerapkan beberapa tahapan seleksi yang ketat dan komprehensif. Seleksi ini mencakup seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik, dan seleksi substansi. Dari ketiga tahapan tersebut, tahap substansi dianggap sebagai yang paling krusial dan menentukan.

Tahap substansi melibatkan wawancara mendalam dengan tiga orang pewawancara yang merupakan ahli di bidang akademisi, praktisi, dan psikolog.

Wawancara ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai motivasi, komitmen, serta visi calon penerima beasiswa. Agar dapat memberikan kesan terbaik dan meningkatkan peluang untuk lolos, ada beberapa kalimat yang sebaiknya dihindari selama wawancara. Berikut adalah empat kalimat terlarang yang sebaiknya tidak diucapkan saat wawancara beasiswa LPDP.

1. Menggunakan Kata Informal

Ketika menjalani wawancara beasiswa, penting untuk menjaga profesionalisme dalam penggunaan bahasa. Menggunakan kata-kata informal atau bahasa gaul dapat membuat pewawancara meragukan keseriusan dan kedewasaan kamu.

Misalnya, penggunaan kata-kata seperti "gue" atau "elo" dalam konteks formal seperti wawancara beasiswa dapat memberikan kesan kurang menghormati situasi dan pewawancara.

Sebagai gantinya, gunakan bahasa formal yang mencerminkan kedewasaan dan kesopanan. Penggunaan bahasa formal menunjukkan bahwa kamu memahami pentingnya situasi tersebut dan menghargai kesempatan yang diberikan. Hal ini akan memberikan impresi positif kepada pewawancara mengenai kemampuan komunikasi dan sikap profesional kamu.

2. Tidak Mengacu pada Fakta atau Menggunakan Kata Opini

Wawancara beasiswa adalah kesempatan untuk menunjukkan pengetahuan dan kesiapan kamu dalam melanjutkan pendidikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendasarkan jawaban pada fakta dan data yang akurat.

Menggunakan kata-kata yang hanya berdasarkan opini tanpa dukungan fakta dapat membuat pewawancara meragukan validitas dan kredibilitas jawaban kamu.

Sebagai contoh, daripada mengatakan "saya rasa program ini bagus," lebih baik mengatakan "program ini bagus karena memiliki kurikulum yang komprehensif dan didukung oleh penelitian terbaru di bidang ini."

Dengan mengacu pada fakta, kamu menunjukkan bahwa telah melakukan riset mendalam dan memiliki pemahaman yang baik mengenai program studi yang ingin kamu ambil.

3. Kata-Kata yang Terdengar Meremehkan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan