Lokasi Pelabuhan Penuhi 3 Kriteria, Pernah Ditinjau Menhub, Ditunggu Kalangan Pengusaha

--

SUMATERAEKSPRES.ID - Rencana lokasi pelabuhan Palembang Baru (Palembang New Port) di kawasan Tanjung Carat, Banyuasin ini sebelumnya telah ditinjau Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 2022 lalu. Menurutnya, pembangunan pelabuhan baru ini merupakan inisiatif yang sudah cukup lama. 

“Presiden telah meminta kami untuk memastikan pembangunan pelabuhan di Tanjung Carat ini harus segera dilaksanakan dan ditargetkan selesai pada 2023,” kata  Menhub saat itu.

BACA JUGA:Tanjung Carat, Pantai Eksotis yang Akan Dibangun Pelabuhan Laut Internasional. Begini Keindahannya

BACA JUGA:Lahan Pelabuhan Tanjung Carat Belum Beres

Namun, target itu lagi-lagi meleset. Padahal, kata Menhub, titik lokasi dibangunnya Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat sudah dinyatakan layak karena telah memenuhi 3 kriteria. Pertama, memiliki kedalaman air yang cukup yaitu 12-18 meter sehingga bisa disinggahi kapal-kapal berukuran besar. 

Kedua, lokasi daerahnya terjangkau. Kriteria ketiga yang terpenuhi, ketersediaan tanah/lahan, sehingga sudah siap untuk dilakukan pembangunan pelabuhan.

Menurut Menhub saat itu, ada dua alternatif dana untuk pembangunannya. Pertama adalah solicited, pemerintah yang akan membiayai. Kedua, unsolicited, pihak swasta yang akan membiayai. 

Pelabuhan Palembang Baru ini nantinya akan jadi pintu keluar masuk komoditi unggulan seperti batu bara, curah cair, karet, dan pupuk, dan sebagainya.

Menggantikan Pelabuhan Boom Baru yang sudah tidak representatif lagi karena berada di tengah kota dan mengalami pendangkalan/sedimentasi pada alurnya.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Sumsel, Budi Susanto  mengatakan, rencana pembangunan pelabuhan baru di Tanjung Carat tersebut sebenarnya sudah lama terdengar.

Namun hingga sekarang belum ada progres. "Ini sudah lama , tapi belum selesai-selesai juga," ucapnya.

Padahal, kata dia, kehadiran Pelabuhan Tanjung Carat sangat dinanti dan ditunggu kalangan pelaku usaha. Salah satunya, karena kondisi pelabuhan yang berada di tengah kota (Boombaru) sudah tidak memungkinkan lagi.

"Aktivitas angkutan truk sangat terbatas dengan kondisi jalan saat ini. Adanya pelabuhan baru dengan pergudangan di satu area tersebut akan berdampak positif,” imbuhnya.

Ketika aktivitas bongkar muat dan ekspor impor lancar, akan mendongkrak perekonomian. "Pelabuhan jadi pintu gerbang dari perekonomian suatu daerah bahkan negara,"  tambah Budi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan