Mengungkap Masalah Polusi Air di Jakarta dan Iowa, Seperti Apa Sih Tantangannya? Simak Yuk!
Menyelidiki perbedaan dalam mengatasi polusi air antara Jakarta dan Iowa, dua wilayah dengan tantangan unik namun serupa. Foto: Przemek Pietrak--
SUMATERAEKSPRES.ID - Meski berada di belahan dunia yang berbeda, Jakarta, Indonesia, dan Iowa, Amerika Serikat, menghadapi tantangan serupa dalam mengatasi masalah polusi air dan kelangkaan air bersih.
Meskipun Jakarta adalah sebuah megapolitan pesisir dengan lebih dari 11 juta penduduk dan Iowa adalah wilayah pertanian di jantung AS dengan iklim sedang, kedua daerah ini sama-sama berjuang melawan pencemaran air.
Mengutip dari release Monash Universitty, kota Jakarta dengan 13 sungai yang mengalami penyumbatan limbah dan sedimentasi berat, menghadapi risiko banjir dan polusi yang signifikan.
Banyak sungai di kota ini tercemar bakteri E. coli akibat pengelolaan limbah yang buruk, terutama di kawasan seperti Pasar Minggu, Matraman, dan Palmerah.
BACA JUGA:Jamkrindo Wujudkan Visi Indonesia Menuju Negara Maju 2045
Di daerah-daerah ini, tangki septik yang terlalu dekat dengan sumber air tanah menyebabkan banyak warga masih menggunakan air yang sudah terkontaminasi untuk kebutuhan sehari-hari.
Di sisi lain, Iowa yang terkenal dengan lahan hijau dan pertaniannya, juga menghadapi krisis air akibat penggunaan berlebih nitrogen dan fosfor dalam produksi pertanian.
Sebagai salah satu pusat peternakan babi terbesar di AS dengan populasi 23 juta ekor babi, negara bagian ini mengalami pencemaran air yang serius.
Banyak penduduk, terutama yang berpenghasilan rendah dan komunitas non-kulit putih, harus membayar mahal untuk mendapatkan air bersih melalui sistem denitrifikasi.
Kedua daerah ini mengadopsi pendekatan berbeda untuk mengatasi masalah air. Iowa mencoba strategi konservasi dengan dukungan sukarela dari petani, namun hasilnya belum optimal.
BACA JUGA:Mengajarkan Anak untuk Tidak Mudah Menyerah: Yuk, Simak Tips dari Psikolog!
Di Jakarta, pemerintah berusaha membatasi penggunaan air tanah dan memperbaiki sistem pembuangan limbah.