2029 Kejar Unggul Asia Tenggara
CENDRAMATA : Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof Dr Nyayu Khodijah SAg MSi memberikan cendramata kepada Wakil Ketua BPK RI, Dr Hendra Susanto.- Foto : BUDIMAN/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sekitar 200 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang mengikuti kuliah umum BPK RI di Kampus UIN Raden Fatah Palembang, Jumat (14/6). Kegiatan itu mengangkat tema “Tacit Knowledge : Developing Leadership and Capabilities to Achieve”. Hadir langsung Wakil Ketua BPK RI, Dr Hendra Susanto ST MEng MH CFrA CSFA CIAE CGCAE CIISA CFA.
Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof Dr Nyayu Khodijah SAg MSi mengatakan pihaknya bersyukur adanya kuliah umum Goes to Campus BPK RI. Materi yang disampaikan tentu akan memberikan wawasan baru bagi mahasiswa UIN mengenai BPK RI.
"Pada tahun 2023, UIN Raden Fatah Palembang telah meraih akreditasi unggul dari re-akreditasi. Dimana hanya ada dua UIN di Indonesia yang mendapat akreditasi ini," ujarnya di sela-sela acara.
Selain itu, UIN Raden Fatah Palembang juga meraih 100 persen tata kelola dan mendapat penghargaan BKBLU dari Kementerian Keuangan. "Tahun ini menjadi satu fakultas pilot project zonasi terintegrasi yang dinilai Kementerian PAN-RB," terangnya seraya mengatakan saat ini UIN Raden Fatah memiliki 21 ribu mahasiswa aktif. Target di 2024 unggul nasional dan 2029 unggul Asia Tenggara.
Wakil Ketua BPK RI, Dr Hendra Susanto mengatakan kegiatan BPK RI Goes to Campus rutin dilaksanakan untuk memberikan manfaat berbagi pengalaman dalam meningkatkan daya saing khususnya bagi generasi muda. "Event ini memberikan pemahaman dan meningkatkan SDM dosen pentingnya laporan keuangan yang baik," sambung dia.
BACA JUGA:Langkah Tanggap Terhadap Pemeriksaan BPK
Ia mengatakan tujuan bernegara salah satunya mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum. Katanya, Indonesia Emas 2045, negara Nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan, sistem pendidikan mencakup pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang berporos pada akuntabilitas pengelola keuangan negara.
Lanjut dia, tacit knowledge merupakan pengetahuan yang masih berada dalam pikiran individu. Tacit knowledge berbentuk know how, berdasarkan pengalaman, kemampuan, dan pemahaman seseorang terhadap suatu masalah yang pernah dihadapi. "Konversi pengetahun tasit dapat dilakukan melalui sosialisasi, eksternalisasi, dan internalisasi," sebutnya. Poin penting dalam keberhasilan ada lima hal, yakni buka diri untuk pengalaman baru, jalin hubungan dan kolaborasi yang baik, refleksi diri, berpikir kreatif, dan inovatif. "Terpenting doa dan ridho dari orang tua," tandasnya. (nni/fad/)