Hari Bemasak, Semangat Gotong Royong dan Simbol Kearifan Lokal yang Bertahan di Lahat Saat Hajatan
Tradisi hari bemasak di Lahat oleh warga yang masih bertahan hingga saat ini. -Foto: Dok. Sumateraekspres.id-
LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Di berbagai pelosok Indonesia, tradisi gotong royong menjadi pondasi kuat dalam memelihara solidaritas dan kearifan lokal.
Salah satu contohnya adalah "Hari Bemasak," sebuah kegiatan gotong royong yang dilakukan untuk membantu keluarga atau tetangga yang sedang mengadakan pesta pernikahan atau hajatan.
Sama seperti di beberapa daerah lainnya, di Kabupaten Lahat juga ada tradisi bemasak ini. Bahkan untuk pria mempersiapkan "pakaiannya" dan keahliannya untuk ditunjukan kepada teman warga.
"Pakaian" yang dimaksud bisa jadi pisau atau wali, digunakan untuk menyembelih ayam maupun memotong.
BACA JUGA:Simbolisme Bunga Melati dalam Tradisi Perkawinan Palembang, Ini Makna dan Peran Pentingnya!
Juga ada sebagian pria yang bertugas memasak nasi. Sementara remaja biasajya bertugas mencari air maupun mencari kayu bakar untuk persiapan memasak lauk dan nasi.
Sementara untuk ibu - ibu dan remaja putri biasanya membuat ramuan lauk, kue dan memasak untuk acara hajatan nanti serta makanan keseharian warga yang bergotong royong tersebut.
Hari Bemasak bukan sekadar aktivitas memasak bersama, tetapi juga sebuah wujud nyata dari kebersamaan dan kerjasama dalam komunitas.
Dalam persiapan menjelang pesta, anggota komunitas berkumpul di rumah yang mengadakan acara untuk membantu memasak berbagai hidangan khas.
BACA JUGA:Kuliner Tradisional Lahat, Ikan Dibumbui dan Dibakar dalam Bambu, Nikmatnya Tiada Tanding!
Mulai dari nasi kuning, ayam goreng, sambal, hingga hidangan tradisional lainnya, semua disiapkan dengan penuh kecermatan dan dihadirkan dalam jumlah besar untuk menyambut tamu yang datang.
Tradisi Hari Bemasak tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan praktis dalam persiapan makanan.
Tetapi juga mengandung makna sosial yang mendalam. Ini adalah waktu di mana ikatan antar anggota komunitas diperkuat melalui kerja sama dan kebersamaan.
Solidaritas yang terwujud dalam Hari Bemasak mencerminkan semangat gotong royong yang masih terjaga kuat di tengah arus modernisasi.