Ini Tips dari Perdokhi agar Jamaah Haji Terhindar dari Heatstroke

Reporter: Englia |

Editor: Englia |

Minggu , 09 Jun 2024 - 04:00

CEGAH: salah satu cara cegah heatsroke adalah minum air dengan takaran sedikit demi sedikit. FOTO: jawapos--

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjauhi kerumunan.

Lalu, mengonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayur mayur yang kaya akan vitamin dan mineral.

Tujuannya agar stamina tubuh tetap bugar dan asupan gizi tetap terpenuhi meski pun banyak berkegiatan di bawah terik sinar matahari.

Di samping itu disebabkan toilet yang kerap kali mengalami antrean panjang, Syarief menyarankan agar jamaah mencari waktu yang tepat untuk buang air agar tidak ikut mengantre panjang untuk masuk kamar mandi dan menjaga kebersihan diri.

Caranya, jamaah bisa mengatur ulang pola buang airnya dari yang semula.

Contohnya rutin dilakukan pada pagi hari, digeser menjadi malam hari.

“Toilet training itu harus diubah, contoh biasa pagi, kita bisa geser ke tengah malam agar habit-nya jadi lebih baik. Jangan lupa untuk makan makanan yang sehat dan jangan makan makanan yang berminyak yang kurang serat,” tutupnya.(lia)

ini tips dari perdokhi agar jamaah haji terhindar dari heatstroke                            sumateraekspres.id- perhimpunan kedokteran haji indonesia (perdokhi) memberi sejumlah tips agar para  jamaah terhindar dari dampak buruk serangan panas (heatstroke) selama menjalani proses ibadah haji di arab saudi.
“cuaca panas itu sangat berisiko, pada kasus jamaah haji yang punya komorbid misalnya hipertensi, sakit paru, kasus jantung, itu sangat berisiko. bagaimanapun dengan cuaca panas yang sangat tinggi itu mudah sekali terjadinya dehidrasi dan kelelahan,” kata ketua umum pengurus pusat perdokhi dr dr syarief hasan lutfie, spkfr, mars, aifo–k melansir antara.
lebih lanjut syarief mengatakan, serangan panas disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak bisa mengontrol suhu akibat cuaca yang terlalu panas sehingga sulit untuk melakukan mekanisme pendinginan.
di samping cuaca yang sangat panas, sebab lainnya bisa jadi adalah dehidrasi, kelembaban yang rendah dan imunitas tubuh yang menurun.
kondisi tersebut, kata dia, bisa memicu jamaah mengalami kejadian fatal seperti hilang fokus, mengalami kebingungan, tersesat, mual, muntah, sakit kepala, hilang kesadaran bahkan hingga meninggal dunia.
baca juga:bantuan kursi roda baznas tiba di jeddah, siap optimalkan haji ramah lansia
baca juga:haji ramah lansia: kisah nenek 79 tahun asal palembang, dari menjual kebun hingga sembuh dari saraf kejepit
“kemudian mudah sekali koordinat terganggu, mudah goyang atau jatuh. itulah selain heatstroke dan kasus ini memperberat lansia yang dibawa jaamah kita pada kondisi yang lebih berbahaya,” paparnya.
karena itu, ia menyarankan agar para jamaah rajin mengonsumsi air putih agar kelembapan tubuh tetap terjaga.
pastikan rutin meminum air putih dalam takaran yang sedikit demi sedikit.
“paling tidak itu 8.000 cc setara lima botol besar, bukan hanya 2.000 cc lagi. kalau bisa diminum setiap saat, minum bagi orang yang tidak mempunyai gangguan ginjal, tapi kalau ada pantangan bagi orang yang mengalami penyakit ginjal misalnya, jadi tidak boleh minum terlalu banyak,” tambahnya.
tak lupa ia mengingatkan, selain pola minum untuk mencegah serangan panas, para jamaah juga diminta untuk memperhatikan kebersihan dirinya agar terhindar dari berbagai macam penyakit menular. 
baca juga:ppih kembali ingatkan jemaah soal pentingnya smart card di musim haji
baca juga:cuaca panas di arab saudi picu penyakit, jemaah haji diimbau pakai masker
hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjauhi kerumunan.
lalu,  mengonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayur mayur yang kaya akan vitamin dan mineral. 
tujuannya agar stamina tubuh tetap bugar dan asupan gizi tetap terpenuhi meski pun banyak berkegiatan di bawah terik sinar matahari.
di samping itu disebabkan toilet yang kerap kali mengalami antrean panjang, syarief menyarankan agar jamaah mencari waktu yang tepat untuk buang air agar tidak ikut mengantre panjang untuk masuk kamar mandi dan menjaga kebersihan diri.
caranya, jamaah bisa mengatur ulang pola buang airnya dari yang semula.
contohnya rutin dilakukan pada pagi hari, digeser menjadi malam hari.
baca juga:pentingnya menjaga kebersihan pakaian ihram bagi jemaah haji, begini pesan dari kemenag sumsel!
baca juga:hindari kepadatan, atur jadwal umrah, imbauan petugas kepada jemaah haji
“toilet training itu harus diubah, contoh biasa pagi, kita bisa geser ke tengah malam agar habit-nya jadi lebih baik. jangan lupa untuk makan makanan yang sehat dan jangan makan makanan yang berminyak yang kurang serat,” tutupnya.(lia)