Integrasi Ternak di Areal Persawahan
BATURAJA – Konsep pertanian yang dilakukan Asnawi, petani di Desa Banuayu, Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) di lahannya patut menjadi contoh. Sekaligus bisa mendukung program kemandirian pangan.
Pria yang juga pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) OKU, itu tidak hanya mengembangkan tanaman pangan secara baik. Tapi di lokasi persawahan yang dimiliki juga dimanfaatkan untuk memelihara hewan ternak.
Uniknya lahan untuk memelihara seperti ternak seperti ayam dan itik ini berada di tengah areal persawahan. “Areal persawahan ini jadi sekaligus sumber makanan bagi hewan ternak di sini,” kata Fahri yang menjaga di sawah tersebut.
Disebutnya, upaya memadukan antara persawahan dengan budidaya ternak itu sudah berjalan sekitar 1 tahun. ‘’Kita berikan ternak pakan seperti dedak, campur jagung dan sayur sayuran,’’ ujarnya.
Di lokasi tersebut, ada ternak itik petelur juga dan ternak ayam. Serta ada kolam ikan. Ikan nilai dan gurame. Yang membuat menarik, saung berada di tengah sawah. Lokasi berada di tengah areal persawahan. Saat sekarang padi lagi berbuah.
Ayam dan itik petelur dikurung. Saat selesai panen baru dilepas. Kelebihan ternak di daerah tersebut yakni pakan. Karena pakan sudah disediakan alam. ‘’Lebih sehat dan jarang terserang penyakit atau unggas,’’ katanya.
Masyarakat yang tinggal di pedesaan atau sawah bisa diterapkan sistim tersebut. ‘’Karena keuntungan lebih banyak. Hemat pakan dan keuntungan ternak lebih baik. Ini bisa diterapkan bagi petani yang ada di pedesaan,’’ ujarnya. (bis)