Pertumbuhan Kuartal 1 Capai 5,11 Persen

--

"Apa impact-nya ke Indonesia? Karena ekspor kita baik itu nikel, baik itu stainless steel, komoditas yang besar-besar itu targetnya adalah Tiongkok. Jadi kalau Tiongkok sedang slow down, kita juga pasti akan kena. Ekonomi Tiongkok sebelumnya mampu tumbuh hingga dua digit, kini hanya mampu tumbuh di level 5,2 persen pada 2023. Untuk setiap 1 persen penurunan ekonomi Tiongkok memberikan dampak terhadap ekonomi Indonesia yang ikut turun sebesar 0,3 persen," jelasnya.

Selanjutnya, lanjut Chatib, adalah potensi dampak ketegangan geopolitik Timur Tengah terhadap perekonomian secara global. Terhadap Indonesia sendiri, perang yang berkepanjangan berisiko membuat defisit APBN hingga Rp300 triliun. Melonjaknya angka defisit APBN disebabkan oleh naiknya harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak tersebut akan berdampak kepada beban subsidi BBM yang bertambah. 

"Harga minyak dunia bisa ada di kisaran USD 64 per barel jika konflik ini berkepanjangan. Skenario direct war, Israel-Iran, Timur Tengah, semua negara Arab terlibat. Maka implikasinya adalah harga minyak naik," tutupnya. (jp/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan