https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pemkot Palembang Butuh Perahu Bidar, Sebagai Aset Daerah

LOMBA BIDAR: Lomba Perahu Bidar memeriahkan HUT Kemerdekaan RI tahun lalu akan kembali digelar Agustus mendatang. Bakal disemarakkan pameran ekraf di pelataran BKB.-foto : sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Lomba Bidar yang diadakan setiap tahun pada momen 17 Agustusan sudah menjadi ciri khas Kota Palembang sejak lama. Karena daya tariknya, event ini menjadi dimasukkan Kementerian Pariwisata dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024.

Dengan begitu, skala event ini tidak lagi hanya lokal, tapi sudah nasional. Untuk itu, kelestarian Bidar perlu menjadi perhatian serius pemerintah. Supaya dapat terus jadi ciri khas Kota Palembang di masa mendatang.

BACA JUGA:Lomba Kampung Kreatif Segera Bergulir, Bakal Spektakuler, Digandeng Lomba Bidar

BACA JUGA:Lomba Bidar Dipadu Pameran Ekraf, Di Kawasan BKB - Sungai Musi

Sejarawan Palembang, RM Ali Hanafiah mengatakan, instrument utama dalam Lomba Bidar adalah perahu bidar.  "Sayangnya perahu bidar yang saat ini ada tidak ada satu pun yang merupakan aset/milik Pemerintah Kota Palembang," bebernya.

Yang ada pun jumahnya terbatas. Perahu bidar yang diturunkan saat lomba biasanya sewa. "Pemerintah Kota Palembang perlu didorong untuk memiliki aset perahu bidar sendiri," kata Mang Amin, begitu dia akrab disapa. 

Ia berpendapat, Pemerintah Kota Palembang dengan 18 kecamatan di dalamnya bisa saja memiliki perahu bidar sendiri sebagai aset. “Misal, tiap 6 kecamatan urunan untuk beli 1 perahu bidar. Maka kala 18 kecamatan, ada 3 perahu yang akan jadi aset pemkot dalam satu tahun,” imbuh dia. 

Dalam satu masa kepemimpinan seorang wali kota 5 tahun, maka Pemkot Palembang dapat memiliki 15 perahu bidar. 

Skema ini menurutnya tidak akan begitu memberatkan karena sifatnya urunan. Dengan kisaran satu perahu bidar saat ini sudah mencapai Rp180 juta. "Artinya setiap kecamatan bisa urunan kurang lebih Rp30 juta dalam satu tahun," jelas Mang Amin. 

Dinas atau badan di lingkungan Pemkot Palembang juga bisa melakukan hal yang sama. "Setelah memiliki aset, maka pada tahun-tahun berikutnya Pemkot Palembang cukup menganggarkan untuk pemeliharaan," katanya. Ia mengingatkan, pada masa kejayaan Palembang dulu, perahu Bidar bahkan dimiliki setiap kampung. 

BACA JUGA:Ikut Latihan Persipan Lomba Bidar, Kakek Said Tenggelam di Sungai Komering, Pencairan Terus Dilakukan

BACA JUGA:Kakek Said Belum Ditemukan, Lomba Bidar HUT OKU Timur Resmi Ditunda

"Bidar harus jadi perhatian dan tetap lestari karena ini erat kaitannya dengan prasasti Kedukan Bukit," papar Mang Amin.

Dengan adanya aset bidar sendiri, pemkot dapat menunjukkan kepada tamu yang datang berkunjung. Selain bidar, ada juga Rumah Limas yang merupakan ciri khas lain Kota Palembang.(tin) 

Tag
Share