Pasca Bus Ditabrak KA, Pemkab OKU Timur Usulkan Pemasangan Palang Pintu Rel, Ini 3 Titiknya
Pemerintah setempat melalui Dinas Perhubungan OKU Timur mengusulkan akan segera melakukan pembangunan palang pintu di beberapa titik perlintasan kereta pasca insiden bus ditabrak KA Rajabasa, Minggu (21/4) lalu. (Kanan) Kadishub OKU Timur, Rayennaidi. -Foto: Khalid/Sumateraekspres.id-
Lebih lanjut dia menyampaikan, pengusulan pembangunan palang pintu ini menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK).
"Kami mengusulkan tiga titik, mudah-mudahan bisa diakomodir semua. Atau paling tidak dua titik yang bisa dibangun. Memang untuk perlintasan rel kereta api di Sungai Tuha direncanakan akan dibangun fly over pada tahun 2025," ucapnya.
Ia juga menjelaskan, untuk perlintasan rel kereta api yang ada di Martapura ini ada 11 titik. Dari 11 titik ini yang ada palang pintu hanya dua lalu yang diusulkan ini tiga titik lokasi.
"Untuk di Martapura ada 11 titik perlintasan rel kereta api dan hanya dua yang ada palang pintu. Kami mengusulkan tiga titik untuk pemasangan palang pintu karena itu kami anggap yang paling penting," bebernya.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak KAI terkait petugas penjaga palang pintu nantinya, apakah dari KAI atau dari Dishub OKU Timur.
Namun pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Kotabaru. Karena yang selama ini menjaga perlintasan di sana merupakan masyarakat sekitar.
"Jadi jangan sampai masyarakat sana yang menjaga perlintasan tersebut merasa diambil alih pekerjaannya," katanya.
"Maksudnya kita baik belum tentu diterima dengan baik, jadi kami tetap berkoordinasi dengan Pemdes Kotabaru apakah yang menjaga nanti ini dari Dishub atau tetap dari masyarakat sekitar," pungkasnya.