Meski tak Berbahaya, Tetapi Tetap Waspada

MONITORING SAWAH: Deni Ramdani, petugas PPEP POPT di Desa Sumber Hidup Kecamatan Muara Telang, Banyuasin saat melakukan monitoring dan memantau persawahan milik warga. FOTO: IST--

BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID – Agar tanaman terbebas dari hama dan penyakit, petugas terus melakukan pemantauan dan monitoring ke kelompok tani. Monitoring ini dilakukan Deni Ramdani, petugas PPEP POPT di Desa Sumber Hidup Kecamatan Muara Telang, Banyuasin.

Monitoring dilakukan di lahan pertanaman padi Kelompok Tani Citra Muda seluas 15 hektare dengan umur tanaman 27- 40 hari setelah tanam. 

BACA JUGA:Ini Dia Cara Membasmi Hama pada Tanaman, Petani Wajib Baca

BACA JUGA:Basmi Hama, Manfaatkan MOL Keong Mas

Hasil  monitoring OPT yang ditemukan ditemukan hama putih palsu (HPP) dengan luas serangan 1 hektare.  ‘’Intensitas serangan 7,3 persen serta musuh alami yang ditemukan yakni Capung, Laba-laba dan Coccinelidae,’’ ujarnya.

Dikatakannya, walaupun HPP (Cnaphalocrosis medinalis) bukan hama utama dan hama yang membahayakan bagi tanaman padi akan tetapi serangan HPP tetap akan berdampak merugikan bagi petani. 

‘’Serangan hama ini terjadi pada saat tanaman masih dalam fase vegetatif (tanaman muda),’’ ujarnya.

Tetapi, serangan HPP ini tak  menutup kemungkinan juga kadang terjadi saat tanaman sudah keluar malai. ‘’Kerusakan akibat serangan larva atau ulat HPP terlihat dengan adanya warna putih pada daun di tanaman padi,’’ katanya. 

Dikatakan, larva memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun.  Akibatnya,  permukaan bagian bawah daun menjadi berwarna putih.  ‘’Siklus hidup hama ini berkisar antara 30 hingga 60 hari,’’ ujarnya.

Terkait serangan HPP ini,  Deni merekomendasikan petani untuk melakukan pengendalian dengan menggunakan APH Beauveria bassiana.

BACA JUGA:Ini Dia Cara Mengatasi Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Cabai

BACA JUGA:Jaga Populasi Burung Hantu, Kendalikan Hama Tikus, Pembuatan Rubuha

‘’Apabila intensitas dan luas serangan bertambah segera lakukan pengendalian dengan insektisida berbahan aktif Fipronil,’’ ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta petani untuk melakukan sanitasi lingkungan, pemupukan yang berimbang dan pengamatan intensif untuk memantau perkembangan OPT.  ‘’Kita berharap hasil yang didapat petani terus meningkat,’’ ujarnya. (sms)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan