Bakteri Penyakit Ngorok Meluas, Setelah OKI-OI, Puluhan Kerbau di Empat Lawang Mati Mendadak

VAKSINASI: Bidang Peternakan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Lahat melakukan vaksinasi terbak kerbau untuk mengantisipasi dari berbagai penyakit. FOTO: AGUSTRIAWAN/SUMEKS--

Meluasnya penularan penyakit ngorok ini karena bangkai ternak kerbau yang mati terlambat diketahui pemiliknya. Juga karena dilakukannya pemotongan ternak yang sakit di sekitar lokasi kandang, pemindahan ternak dari daerah tertular ke daerah steril, serta lintas penjualan kerbau yang intens.

Di Kabupaten Ogan Ilir, sudah 3 kerbau yang dilapor mati karena serangan penyakit ngorok ini. Kepala Diskpertan Ogan Ilir, Abi Bakrin melalui staf bidang peternakan Taufiq Ismail membenarkan itu. 

"Sudah 25 kerbau yang dilaporkan telah dipotong untuk mencegah kerugian besar," ujar Taufiq. Ia menambahkan, kurang lebih 300 kerbau dan sapi di Ogan Ilir telah divaksinasi untuk mengantisipasi bakteri SE ini.

Tersebar di empat kawasan yang jadi k sentra peternakan kerbau yakni Kecamatan Indralaya Utara, Indralaya Selatan, Tanjung Raja dan Pemulutan Barat. Di Kabupaten Lahat,  guna mengantisipasi mewabahnya penyakit ngorok, 1.392 kerbau dan 8.583 sapi divaksin. “Kami terus melakukan itu,” tukas Kadis TPHP Lahat Ety Listina SP melalui Kabid Peternakan dan Keswan, Adi Sulistiono. (eno/uni/dik)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan