Hindari Kepik, Lalat Buah dan Kutu Daun
LAHAN MENTIMUN: Alwi, petani di Indralaya memanfaatkan lahan yang tak jauh dari rumahnya untuk ditanami tanaman mentimun. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Tanaman yang biasa disebut mentimun, ketimun atau timun lalap kini banyak di budidayakan oleh petani di Indralaya, Ogan Ilir. Proses pembungaan hingga pembuahan yang cepat dan rutin membuat hasil produksi berkali kali lipat.
Seperti lahan seluas sekitar 3.000 m² milik Alwi, petani di Indralaya. Dilahannya, dia menanami tanaman mentimun.
BACA JUGA:Ini Cara Mudah Mengolah Mentimun Jadi Minuman
BACA JUGA:Ini Loh, Es Kuwut Timun Selasih, Minuman Menyegarkan Saat Serbuka Puasa
Lokasi tanaman berada dekat dengan tempat tinggalnya. Setiap hari, setidaknya pagi dan sore dirinya selalu meluangkan waktu untuk memantau tanamam timunnya.
Dikatakan Alwi, sebenarnya mudah-mudah gampang dalam berkebun timun. ‘’Mentimun tumbuh subur di tanah yang lembab dan subur.
Pemberian kompos atau pupuk kandang akan menyuburkan tanah dan membantu mempertahankan kelembapan," ujarnya didampingi penyuluh pertanian Indralaya, Aldi.
Syarat utama tanaman mentimun memerlukan tempat yang terkena sinar matahari penuh. Serta media rambatan untuk tanaman timun menggantung.
Dikatakan, sebaiknya menanam benih dilakukan pada saat akhir musim hujan atau awal kemarau. Karena hujan berlebih dapat membuat tanamam mudah busuk dan terserang jamur.
Mentimun sendiri sudah bisa panen pada usia 60 hari setelah tanam (hst). Pemanenan bisa dilakukan hingga 1,5 bulan kedepan. Biasanya pemanenan 2-3 hari sekali. ‘’Umumnya diperoleh 1 - 2 buah per tanaman setiap kali petik," ungkapnya.
Namun juga perlu di perhatikan ada beberapa jenis hama dan penyakit yang menyerang tanamam timun. Hama yang biasanya ditemukan menyerang tanaman mentimun antara lain seperti kutu daun, kutu kebul, lalat pengorok daun, kumbang daun dan ulat daun.
‘’Selain itu juga dijumpai gejala buah bengkok, yang diduga disebabkan oleh serangan kepik,’’ katanya.
Sedangkan penyakit yang terdapat pada lahan pertanaman mentimun adalah layu yang disebabkan nematoda puru akar. Kemudian, embun bulu, bercak daun dan penyakit mosaik mentimun yang disebabkan Cucumber Mosaic Virus (CMV).
Selain itu, perlu juga memperhatikan serangga hama yang banyak menimbulkan kerusakan berat dan kehilangan hasil panen yakni lalat pengorok daun dan kutu daun.