Farah Telepon “Tolong, Tolong…”
Selain olah TKP, polisi amankan suami dan anak bungsunya-foto : budiman/sumeks-
SUMATERAEKSPRES.ID - Anung Kurniawan (42), suami Wasilah menceritakan kronologis dia mengetahui istri dan anak sulungnya ditemukan tak bernyawa. Sekitar pukul 07.20 WIB, Anung mengaku pergi ke bengkel mobil yang berada di Jalan Parameswara.
Sedangkan sang istri dan kedua anaknya di rumah, tidak ikut. Sekitar pukul 08.00 WIB, Anung ditelepon putrinya, Farah Atika. “Dia telepon sambil teriak tolong, tolong. Setelah itu, teleponnya mati,” katanya.
Yakin ada yang tidak beres di rumahnya, Anung langsung bergegas pulang ke rumah. Tiba di rumah, dia mendapati pintu dan garasi dalam keadaan terkunci. Dia pun menggedor-gedor pintu. Tak lama kemudian, pintu garasi dibuka Galuh (7), anak bungsunya.
Anung sembari bertanya kepada sang putra langsung masuk ke dalam garasi dan menemukan istrinya, Wasila (40), dalam posisi tertelungkup bersimbah darah dengan sepotong besi masih tertancap di leher belakang. Kondisinya sudah tak bernyawa.
BACA JUGA:Peristiwa Pembunuhan Ibu dan Anak di Macan Lindungan: Suami Korban Temui RT, Kenapa?
BACA JUGA:Kronologis Lengkap Pembunuhan Pelajar SMP di OKU Timur, Pelaku Masih 15 Tahun, Tertangkap di Muba
Kemudian dia bergegas mengecek ke dalam kamar putrinya. Anung mendapati Farah juga telah dalam keadaan meninggal, dengan posisi terlentang bersimbah darah. Tampak luka tusuk di perut sebelah kiri dan luka robek di perut. Ada luka tusuk di lengan kiri dan lebam di mata kiri.
Setelah itu, Anung mendatangi rumah Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat (IB) 1, Sutoro (53). Dia meminta Sutoro datang ke rumahnya, sembari memberitahukan kalau istri dan anaknya diduga dibunuh orang.
Untuk mendalami kasus ini, Anung bersama putra bungsunya dibawa pihak kepolisian. Sebab, keterangan mereka berdua penting untuk berikan petunjuk bagi petugas dalam mengungkap pembunuhan di Lebaran hari keenam ini.(*)