https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Traffic Prabumulih-Muara Enim Masih Landai, KA Babaranjang Kurangi 30 Persen Perjalanan Selama Arus Mudik

KAPOLDA KE MUARA ENIM: Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo dan rombongan tiba di Muara Enim, Jumat sore (6/4), giliran memantau arus lalu lintas jalur mudik lintas tengah Prabumulih-Muara Enim-FOTO: GITE/SUMEKS-

MUARA ENIM,SUMATERAEKSPRES.ID - Aktivitas lalu lintas di arus mudik di jalur Prabumulih - Muara Enim, masih terpantau landai, Jumat, 5 April 2024. Hal tersebut diungkapkan Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, saat mengecek Pos Pelayanan di Enim 2, sore kemarin.
 
“Kondisi lalu lintas untuk prabumulih - Muara Enim terbilang masih landai, jika dibandingkan dengan jalur Kayuagung - Ogan Ilir yang sudah padat. Naik 50 persen dari hari biasa, yakni sekitar 12 ribu kendaraan," ujar Rachmad.

Diperkirakan, kenaikan atau kepadatan lalu lintas akan tinggi pada H-1 lebaran. Diprediksi bisa meningkat 237 persen. "Untuk itu, seluruh Kapolres terutama yang wilayahnya di jalur perlintasan arus mudik untuk memperlancar lalu lintas jalan terutama yang di dekat pintu tol agar jangan sampai terjadi kepadatan lalu lintas," pintanya

Menurutnya, untuk jalur prabumulih - Muara Enim, kemacetan biasa terjadi di perlintasan kereta api. Dimana ketika traffic meningkat, pasti akan banyak keluhan masyarakat yang masuk ke Kepolisian. "Untuk itu, kami akan bicarakan dengan PT KAI untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi," bebernya.

BACA JUGA:Palembang-Betung Terkunci 12 Km, Jalur Alternatif Belum Dibuka, Pengendara Tidak Disiplin

BACA JUGA:Jalintim-Jalinsum Rawan Kecelakaan, Tren Luber-Luring Naik, Meninggal Dunia Turun

Dari kepolisian, inginnya PT KAI bisa memaksimalkan baik itu isi maupun kosong pada pukul 21.00-6.00 WIB karena jam tersebut tidak terlalu padat. "Di luar jam itu kepadatan penduduk sedang tinggi," terangnya.

Manager of Traffic Planning and Evaluation Southerm Sumatera PT KAI Divre III, Suradi mengatakan pada prinsipnya PT KAI mendukung dan men-support arus mudik lebaran ini.

"Kami akan memberikan waktu 30-60 menit, istilahnya window time sesuai dengan kondisi di lokasi," ungkapnya.

Dalam memperlancar lalu lintas, setiap perlintasan juga sudah diaspal agar tidak menjadi hambatan. "Namun kami mengharapkan pengendara dan masyarakat pengguna jalan untuk kelancaran lalu lintas," terangnya.

BACA JUGA:Pemudik Diimbau Hati-Hati

BACA JUGA:71 Bengkel-8 Pos Daihatsu Siaga

Untuk jadwal keberangkatan juga ada pengurangan dari hari biasa, dimana saat ini sudah dalam masa angkutan lebaran dari 5-16 April 2024.

"Selama itu ada pengurangan 30 persen, yakni sekitar 30 kereta Babaranjang tujuan kertapati. Sementara tujuan Lampung tetap berjalan karena berkaitan dengan pasokan energi listrik," pungkasnya.


Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, SIK, bersama stakeholder terkait saat melakukan pemantauan jalur mudik di ruas tol Palembang-Lampung (4/3). -Foto: Ist-

Kapolda Sumsel dan sejumlah PjU, beberapa hari ini intens memantau langsung jalur mudik di wilayah Sumatera Selatan. Diawali memantang ruas jalintim Palembang-Jambi, tol kapal betung yang fungional. Kemudian lanjut memantau jalan tol Palembang-Lampung, di Kayuagung.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, SIK, menyampaikan peringatan kepada para pemudik mengenai kondisi jalan bergelombang di ruas Tol Palembang-Lampung, yang mirip dengan kondisi di ruas Tol Palembang-Betung.

BACA JUGA:Bergelombang, Tol Betung Hanya Dibuka saat Darurat, Hasil Tinjauan Kapolda, Kendaraan Bisa Terguling

BACA JUGA:Tinjau Jalur Arus Mudik Lebaran Hingga Tol Betung, Ini Imbauan Kapolda Sumsel!

Dalam pemantauan jalur mudik lebaran 2024 pada Kamis (4/3), Kapolda menegaskan bahwa keberadaan jalan bergelombang, terutama dari Kilometer 330 hingga Kilometer 367, dapat membahayakan jika dikendarai dengan kecepatan tinggi.

Meskipun demikian, PT Waskita Tol (WST) Sriwijaya sebagai pengelola jalan tol terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan berkendara bagi masyarakat.

Kapolda menjelaskan bahwa ruas tol ini dikelola oleh dua BUMN, yaitu PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya Tol, dengan pembagian wilayah pengelolaan antara Kilometer 235 hingga Kilometer 330 dan Kilometer 330 hingga Kilometer 367.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan