Turut Komentar di Media Sosial, Belum Sadar Ayah yang Jadi Korban Meledaknya Kapal Jukung

EVAKUASI : Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah Endut, setelah ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (3/4). -FOTO: BASARNAS PALEMBANG -

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Dua hari pencarian Tim SAR gabungan akhirnya menemukan Endut (27). Dia salah satu korban dari meledaknya kapal jukung Bintang Kejora, usai mengisi BBM di SPBB apung perairan Sungai Musi, Kelurahan 3-4 Ulu, Palembang, pada Senin malam, 1 April 2024.

Hanya saja Undut tidak bernyawa lagi saat ditemukan Rabu, 3 April 2024, sekitar pukul 10.00 WIB. “Korban (Endut) ditemukan di jarak 300 meter dari lokasi ledakan. Kami temukan dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kepala Basarnas Palembang Raymond Konstantin SE, didampingi Kasubsi Operasi Manca Rahwanto SE, kemarin.

Selanjutnya jenazah dievakuasi ke tepian Sungai Musi, untuk dibawa ke RS Bhayangkara Palembang guna kepentingan visum. Endut warga Jalur 13, Banyuasin. “Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup,” pungkasnya. 

Di bagian lain, jenazah nakhoda kapal jukung Bintang Kejora, Askolani (60), sudah dimakamkan di TPU Kandang Kawat, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan IB 1, Palembang, Selasa, 2 April 2024. Salah seorang putranya, Wawan, tidak menyangka video kapal meledak itu yang dinakhodai ayahnya.

BACA JUGA:Gerebek Pengedar Narkoba Desa Air Itam PALI, Sembunyikan 17 Paket Sabu dalam Guci Hias

BACA JUGA:Rasain Loh! Kena Sergap Tim Macan, 3 Begundal asal Lubuklinggau Ini Bakal Lebaran di 'Hotel Prodeo'

Sebab pada Senin malam itu, 1 April 2024, Wawan sempat memberi komen pada video kapal terbakar yang viral di media sosial TikTok. “Saya komen itu kejadian lama atau baru, banyak yang bilang kejadian baru,” sebutnya, warga Tangga Buntung.

Begitu melihat video-video lain yang viral di instagram malam itu, dia baru tahu yang menjadi korban itu ayahnya. Jenazahnya dikabarkan sudah dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan Palemban. “(Ayahnya) sudah puluhan tahun bekerja di kapal, sejah tahun 1980-an,” tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kapal jukung Bintang Kejora tiba di SPBB apung 27-255-03 di perairan Sungai Musi Kelurahan 3-4 Ulu, Palembang, sekitar pukul 14.00 WIB. Berawak Askolani (60) selaku nakhoda, Dedi Setiawan (32) pemilik jukung, serta Krisna (22), dan Endut (25), anak buah kapal (ABK).

Mereka hendak mengisi BBM kapal jukung, dan untuk dibawa ke Jalur 13 Banyuasin. Mengantre cukup lama, mereka baru dilayani pengisian BBM sekitar pukul 18.30 WIB hingga 19.00 WIB. Mengisi 3.000 liter Pertalite dan 3.000 liter solar, setelah itu SPBB tutup.

BACA JUGA:A Shop For Killer, Drama Korea dengan Rating Tinggi yang Harus Ditonton

BACA JUGA: 6 Adab dan Anjuran Berbuka Puasa Mengikuti Jejak Rasulullah, Wajib Coba Nih!

Kapal jukung Bintang Kejora itu masih bersandar di SPBB, tiba-tiba meledak dan terbakar sekitar pukul 21.05 WIB. Tumpahan BBM sebanyak 6.000 liter, membuat kobaran api makin membesar. Menghancurkan kapal hingga berkeping-keping.

Nakhoda kapal, Askolani ditemukan hanyut tidak jauh dari Pelabuhan Boombaru. Sementara Dedi dan Krisna yang terluka bakar ditemukan tak jauh dari TKP, sudah dievakuasi dan dirawat di RS dr AK Gani Palembang.  Endut hilang tenggelam, baru kemarin ditemukan tewas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan