https://sumateraekspres.bacakoran.co/

30 Ribu Anak Terima Bantuan KIS-KIP

BAGI KIS : Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni bersama para pejabat saat membagikan KIS dan Akta Kelahiran kepada anak anak usia sekolah. -Foto : NANDA/SUMEKS -

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Pengentasan kemiskinan ekstrem merupakan perintah Presiden kepada Kementerian dan Lembaga. Salah satu caranya memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, tak terkecuali kepada anak anak usia sekolah. Hal ini yang dilakukan Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumsel lewat launching program Adhyaksa Peduli Anak Umang, sekaligus menggelar Operasi Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah di pelataran Gedung Kejati Sumsel, Selasa (2/4). 

Namun memang, Kepala Kejati Sumsel, Dr Yulianto SH MH menilai persoalan saat ini bantuan tak dapat diberikan bila anak belum punya akta atau kartu identitas. "Kejaksaan Tinggi bersama seluruh jajaran kejaksaan negeri se-Sumsel hadir memastikan anak-anak kurang mampu atau anak panti asuhan mendapatkan identitas diri. Setelahnya mendorong mereka mendapatkan bantuan dari pemerintah," tegas Yulianto.

Dia menyebut pihaknya sangat atensi dengan pesan Presiden terkait bagaimana mengatasi kemiskinan ekstrem. "Makanya kami mengagas program Adyaksa Peduli Anak Umang ini agar bisa membantu memberikan identitas kepada anak-anak yang tidak mampu dan belum punya identitas," ujarnya. 

Ia mengklaim sudah 30 ribu orang mengikuti program Adyaksa Peduli Anak Umang se-Sumsel. Mereka diberikan KIS dan Akta kelahiran sebagai identitas warga negara. "Dari 30 ribu peserta, sekitar 30 persen anak telah menerima manfaat bantuan pemerintah KIS dan KIP. Ini masih terus berjalan sampai seluruh anak menerima bantuan," tegas Yulianto.

BACA JUGA:Perbanyak Infrastruktur Layanan Dasar, Tuntaskan Kemiskinan, Stunting, dan Sanitasi Tak Layak

BACA JUGA:Laporan BPS dalam Angka: Kemiskinan Ekstrem di OKU Timur Sudah 0,0 Persen, Apa Artinya?

Untuk penanganan inflasi, Kejati Sunsel bersama Forkopimda juga menggelar Operasi Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah serentak di wilayah hukum Kejati Sumsel. "Kegiatan ini sebagai upaya mengendalikan laju inflasi. Inilah bentuk sinergitas Kejati dengan Pemkab, Pemprov secara simultan," pungkasnya.

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengatakan kegiatan serentak ini dalam rangka Safari Ramadan dan penanganan inflasi. "Pemprov bersama Kejati Sumsel melakukan penanganan inflasi serentak dan pasar murah," katanya. Kegiatan ini gagasan bersama untuk membangun Sumsel.

Pj Wali Kota Palembang, Drs Ratu Dewa MSi mendukung penuh program Operasi Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah untuk pengendalian inflasi. “Ini wujud sinergitas yang kompak antara Kejaksaan, Pemprov, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Palembang juga rutin melaksanakannya untuk pengendalian inflasi. Alhamdulillah inflasi kita terkendali dengan baik," ujar Ratu Dewa. (nsw/tin/fad)

 

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan