Mengantar Beras Sampai Arab Saudi

 *Ketika Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Menyambung Ujung Pelosok Negeri  

PALEMBANG - Hamparan tanaman padi di Desa Sungai Belida, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mulai menguning medio Februari ini. Bulir padi telah berisi dan makin merunduk, pertanda tak lama lagi petani segera panen raya. Yusuf Fajar memperkirakan pemetikan hasil sawah berlangsung Maret mendatang. Semakin sering dia menyisir pematang, menghalau burung, mengusir serangga. Semakin sering pula pengepul atau tengkulak bergentayangan menawar harga gabah ke petani.

Dia memperkirakan produksi padi musim tanam pertama tahun ini melimpah, bisa mencapai 7,5 ton per hektar. “Kalau hasilnya normal ya sebanyak itu. Di Lempuing Jaya sekarang sudah IP 200, sebagian 3 kali tanam (IP 300). Penanaman menggunakan sistem benih sebar atau sekali tanam dan lahan sawah tadah hujan. Sebagian sudah irigasi dengan pengairan dari sumur bor,” kata Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lempuing Jaya ini.

             Ketika panen raya, kata Yusuf, petani biasa menjual padi ke pengepul atau pasar lelang. Tapi persoalannya saat panen, harga gabah turun karena produksi padi melimpah, rata-rata Rp5 ribu per kg. Sementara jika sudah digiling menjadi beras dihargai Rp10-12 ribu per kg. Supaya daya tawar lebih mahal, sebagian petani Lempuing Jaya memasarkan di media sosial (Facebook, WhatsApp), bahkan bargaining dengan pembeli di Lampung atau Pulau Jawa.

“Sekarang juga mau antar langsung beras ke luar kota tidak lagi susah. Sudah ada Jalan Tol Terpeka (Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung) dan Bakter (Bakauheni-Terbanggi Besar). Ke Jakarta cuma 7,5 jam, beda dulu lewat Jalan Lintas Timur (Jalintim) sampai 14 jam,” lanjut Yusuf. Apalagi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dibangun dan dikelola PT Hutama Karya (Persero) itu menghubungkan desa-desa pelosok negeri melalui exit tol.

BACA JUGA : 8 Cara Sukses Menjalankan Bisnis Kuliner Online BACA JUGA : Haji Mahal, Umrah Laris Manis

Menurutnya, exit tol juga akan dibangun di Desa Mataram Jaya, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten OKI. “Di sekitar rest area Km 277 Jalan Tol Terpeka. Setahu saya sekarang sedang pembangunan (on progress). Mudah-mudahan cepat dibuka, karena dari Lempuing Jaya ke exit tol itu sangat dekat. Dari pintu tol tembus ke Sungai Belida atau Simpang Lubuk Seberuk hanya 30 menit,” ujar warga Desa Sungai Belida ini. Sementara saat ini warga Lempuing Jaya harus ke Kota Kayuagung dulu untuk masuk gerbang tol, jarak tempuhnya 60 km sekitar 1,5 jam.

“Setelah exit tol terbangun, kami semakin mudah ke semua kota di Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, sampai Pulau Jawa. Pemasaran dan distribusi gabah atau beras kian ringkas, daya tawar meningkat seperti Jakarta itu harga belinya lebih tinggi karena lahan sawah ibukota sedikit, bahkan mungkin petani berpeluang ikut mengekspor beras,” imbuhnya.

Sebab kemarin, kata dia, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura (DKPTPH) Kabupaten OKI sempat menjajaki peluang pemasaran beras petani ke Jakarta dan Bandung. “Coba-coba ke luar provinsi, termasuk peluang ekspor. Kan kemarin Anies Baswedan yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta sempat melepas ekspor 1 kontainer produk beras ke Arab Saudi. Siapa tahu beras petani OKI juga bisa ikut ekspor, jadi nilai tambah. Tinggal penjajakan ke produsennya,” tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan