Pelajar Adu Kreasi Seni Tari
*Di Festival Palembang The Beginning
PALEMBANG - Sebanyak 20 tim bersaing adu kreasi seni tari di Festival Palembang The Beginning depan pelataran Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Kota Palembang, pada 17-19 Februari. Festival yang digelar Dinas Kebudayaan Kota Palembang itu memperlombakan dua kategori, yakni lomba tingkat SD dan SMA.
Festival seni tari itu pun mampu menarik perhatian masyarakat. Mereka terpukau dengan kehalusan pelajar menari itu. "Saya sangat senang mengikuti lomba tari ini," kata Erni, seorang peserta tari. Juri lomba tari, Isnayanti mengatakan, pihaknya melakukan penilaian berdasarkan tiga kriteria lomba.
Meliputi wiraga yaitu melihat teknik gerak, wirama melihat kekompakan, dan keseragaman gerak. Barulah melihat wirasa, yakni penghayatan dalam gerakan tarinya. “Lomba tari ini bertujuan melihat dan melatih kemampuan pelajar dalam seni tari," lanjut Isnayanti yang juga pegawai Dinas Kebudayaan Kota Palembang ini. Tim terbaik diikutsertakan dalam kegiatan Dinas Kebudayaan Kota Palembang. "Tunjukkan kemampuan terbaik yang dimiliki tim pelajar ini," harapnya.
BACA JUGA : Kenalkan Budaya hingga Wisata SumselKepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Agus Rizal AP MSi mengatakan Festival Palembang The Beginning merupakan kegiatan tahunan bidang cagar budaya Dinas Kebudayaan Kota Palembang. "Kita berupaya menggeliatkan event kebudayaan dan perekonomian lewat Festival Palembang The Beginning," tuturnya.
Buktinya puluhan UMKM mengikuti bazar menjajakan dagangannya pada festival ini. Pada event itu juga digelar fashion show designer, cooking demo, museum race, serta cosplay. Sebelumnya Museum SMB II Palembang juga dikunjungi Komisi X DPR RI pada Jumat (17/2).
Rombongan diketuai Hetifah Sjaifudian, didampingi Mustafa Kamal, Sofyan Tan, Tina Nur Alam, Anita Jacoba Gah, Ratih Megasari Singkarru, Himmatul Aliyah. Kedatangan anggota dewan yang terhormat itu disambut tari daerah dan musik korwil. Mereka sempat menari dan tertawa di atas panggung yang ada. Agus berharap anggota DPR RI memperjuangkan pengembangan museum yang ada. "Kita berharap DAK lebih besar masuk, dalam meningkatkan kebudayaan dan museum yang ada," pungkasnya.
Saat kunjungan, anggota DPR RI pun berdecak kagum masuk lantai pertama Museum SMB II Palembang melihat koleksi prasasti yang ada. Mulai dari replika prasasti Telaga Batu, Talang Tuo, Boombaru, serta prasasti Sriwijaya Palembang. Lalu silsilah raja Palembang serta lukisan keraton Kuto Gawang, berbagai senjata meriam dan tradisional milik SMB II Palembang.
Rombongan naik lantai 2 melihat pakaian besar Palembang, selendang, serta lemari khas Palembang. "Hebat bangunan museum masih terlihat kokoh," kata Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu. Padahal bangunan itu dibuat tahun 1800. Yang merupakan bangunan residen Belanda. "Sungguh terawat museum SMB ini, sangat luar biasa," ucapnya.
Anggota Komisi X DPR RI, Mustafa Kamal mengatakan pihaknya sengaja berkunjung ke SMB II di kawasan BKB. "Dalam rangka memperkokoh dan meyakinkan Komisi X, kawasan BKB sebagai cagar budaya," ucapnya. Pihaknya pun terus memperjuangkan dan memprioritaskan program kemajuan dan pelestarian kebudayaan Palembang. "Palembang mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) non fisik untuk museum sebesar Rp1,2 miliar,” pungkasnya. (yud/fad/)