Latih Jiwa Kompetisi Siswa
PALEMBANG - Fantastic SMANSA 2023 Believe In You di SMA Negeri 1 Palembang menjadi ajang silaturahmi bagi para siswa SMA/SMK negeri dan swasta di Sumatera Selatan (Sumsel), sekaligus menangkal hal-hal negatif di kalangan siswa. Hal itu diungkap Kepala SMA Negeri 1 Palembang, H Moses Ahmad SPd MM di sela acara, kemarin (18/2).
Katanya, Fantastic SMANSA 2023 Believe In You merupakan program yang diselenggarakan 2 tahun sekali oleh sekolah. "Ini jadi program OSIS sekaligus program sekolah, selama ini terhenti karena pandemi Covid-19 sehingga kita tak boleh mengumpulkan massa. Nah ini kegiatan pertama setelah pandemi," ujarnya.
Lanjut Moses, kegiatan diisi dengan perlombaan olahraga dan seni. "Ada basket, futsal olahraga, seni ada drum band, band, Mobile Legends, dan sebagainya," katanya. Event ini berlangsung Jumat dan Sabtu. "Puncak kegiatan kita hadirkan artis ibu kota Dewa dan Changcuters pada 17 Maret 2023 nanti di PSCC," ujarnya.
Jika tahun ini Fantastic olahraga dan seni, tahun depan direncanakan bidang keagamaan, menghadirkan tokoh-tokoh penceramah ustaz terkenal. “Saya berharap acara ini menjalin silaturahmi antar-siswa SMA se-Sumsel serta memupuk jiwa kompetisi antar-siswa. Dengan ada lomba-lomba semacam ini jiwa kompetisi siswa muncul sehingga mereka terlatih selalu berkompetisi dengan baik dan fair," jelasnya.
Apalagi peserta tak hanya dari Kota Palembang, juga dari luar kota. "Ada dari Muara Enim, Lubuk Linggau, Banyuasin, Muba, kemudian OI, OKI," paparnya. Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, Mondyaboni SE SKom MSi mengatakan kegiatan Fantastic SMANSA 2023 bertujuan menjalin silaturahmi, memupuk jiwa sportivitas anak, menghindari kegiatan negatif.
"Mudah-mudahan semakin banyak prestasi-prestasi anak menjadikan mereka mampu berdaya saing," ujarnya didampingi Kasi Peserta Didik, Anang Purnomo. Pada acara kali ini dibuka Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda. "Beliau berkesempatan hadir dan memang diminta memberikan arahan, sambutan memotivasi anak-anak supaya terus berkarya," pungkasnya.
Dia berharap ke depan kegiatan ini juga banyak dilaksanakan di sekolah-sekolah lain di Kabupaten/Kota Sumsel. "Karena isu yang ada terkait penguatan karakter bully, kekerasan atau pelecehan seksual, intoleransi, kasus-kasus tawuran itu pendekatan kepada anak tidak lagi melalui ceramah, sosialisasi, tetapi semakin padatnya kegiatan-kegiatan yang positif, mereka semakin aktif berorganisasi OSIS, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat meminimalisir kegiatan tidak penting siswa yang berpotensi mendatangkan konflik," pungkasnya.