https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Finalis tahun lalu, Inter Milan Dijegal Atletico Madrid via Adu Penalti

BLOK: Kiper Atletico Madrid, Jan Oblak sukses melakukan blok tendangan penalti, Alexis Sanchez FOTO: NET--

MADRID, SUMATERAEKSPRES.ID - Serie A Italia tanpa wakil di babak delapan besar Liga Champions 2023/2024. Itu ironi mengingat bagaimana dominannya mereka musim sebelumnya.

Tahun lalu, Italia punya tiga wakil di babak delapan besar. Setelah itu, mereka mengirim dua tim ke semifinal dan menempatkan Inter Milan di partai puncak.

BACA JUGA:4 Besar Serie A Makin Panas

BACA JUGA:SELAMAT! Napoli Kunci Scudetto Liga Italia Serie A. Berikut Deretan Fakta Menariknya!

Namun, kekalahan adu penalti Inter di markas Atletico Madrid pada leg kedua babak 16 besar kemarin membuat wakil Italia tak lagi tersisa.

Sehari sebelumnya, Napoli juga dieliminasi Barcelona. Sedangkan pekan lalu, Lazio dihajar raksasa Bundesliga, Bayern Munchen. 

Tersingkirnya Inter mungkin paling menyakitkan dan mengejutkan. Pasalnya, sejak awal mereka menjadi favorit. Selain itu, Inter yang menang 1-0 di leg pertama, juga sempat unggul di Wanda Metropolitano.

Sayangnya, gol Federico Dimarco di menit ke-33 mampu dibalas Antoine Griezmann dua menit berselang. Setelah itu, Memphis Depay keluar dari bangku cadangan untuk memastikan Atletico menang 2-1 sekaligus menyamakan agregat menjadi 2-2.

Di babak adu penalti, Alexis Sanchez, Davy Klaassen, dan Lautaro Martinez gagal menjalankan tugasnya. Sementara di kubu tuan rumah, hanya Saul Niguez yang gagal menaklukkan Yann Sommer.

"Kami tidak terbiasa kalah. Kami kecewa karena unggul agregat 2-0 setelah gol Dimarco, dan seharusnya kami bisa bertahan lebih baik saat itu,” kata Pelatih Inter, Simone Inzaghi di Prime.

Kendati begitu, Inzaghi menegaskan tetap bangga dengan anak asuhnya. “Kami semua sadar bahwa detail kecil bisa membuat perbedaan dan apa pun bisa terjadi. Pemain harus bangga dengan apa yang telah mereka lakukan," ujarnya.

Klub Belanda juga bernasib sama. PSV yang menjadi harapan terakhir mereka kalah 0-2 di markas Borussia Dortmund. Gol-gol Jadon Sancho di menit ke-3 dan Marco Reus pada akhir laga membuat PSV kalah agregat 1-3.

"Kami memulai pertandingan dengan buruk. Setelah 30 menit, kami kemudian menguasai permainan, tapi sayangnya kami tidak mencetak gol apa pun.

Kami mendominasi permainan, tapi umpan terakhirnya tidak berhasil. Mungkin ada sedikit nasib buruk yang terlibat,” kata Pelatih PSV, Peter Bosz kepada DAZN.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan