https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Masuk Musim Panen, Perbanyak Stok Beras, Jangan Panic Buying

PASOK BERAS : Pekerja memasok beras petani hasil panen ke gudang beras di Pasar 16 Ilir. Saat ini sudah masuk musim panen, khususnya di Banyuasin. Ini menambah jumlah stok beras yang ada, dengan harapan harga beras bisa semakin turun. -Foto : EVAN ZUMARLI/SUMEKS -

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Beberapa daerah di Provinsi Sumsel sudah musim panen padi. Hal ini tentu saja  dapat meningkatkan stok sehingga harga beras di wilayah Sumsel diperkirakan segera melandai seiring mulai masuknya hasil produksi beras di Kabupaten Banyuasin.

Kepala Biro Perekonomian Setda Sumatera Selatan (Sumsel), Hengky Putrawan mengakui saat ini sudah musim panen di Banyuasin dan stok beras mulai meningkat. 

“Harga gabah mulai turun di kisaran Rp5.600 per kilogram. Ini akan berdampak pula pada harga beras yang belakangan terkerek naik di kisaran Rp13.000-Rp13.500 per kilogram untuk jenis medium dan Rp15.000 per kilogram untuk premium.

Harapannya harga beras premium maupun medium ikut turun," ujarnya ditemui usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, kemarin.

Dia menjelaskan kenaikan harga yang terjadi beberapa waktu terakhir erat kaitannya dengan momen menjelang puasa. Namun biasanya harga akan berangsur turun setelah puasa berlangsung. “Selama ini (kenaikan) biasa karena awal puasa, tapi saat puasa justru turun (harga komoditas, red),” jelasnya. 

BACA JUGA:Optimisme Penurunan Harga Beras di Sumsel dengan Masuknya Musim Panen

BACA JUGA:Ini Dia 7 Manfaat Beras Porang untuk Kesehatan Tubuh Yang Belum di Ketahui Banyak Orang

Plh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Henny Yulianti mengatakan masyarakat memiliki kebiasaan melaksanakan acara jelang momen puasa. Hal itulah yang menyebabkan jumlah permintaan barang mengalami kenaikan dari hari-hari biasanya. 

“Biasa sebelum puasa masyarakat kita punya tradisi seperti ruwahan jadi mereka membeli di luar dari jumlah kebutuhan sehari-hari,” katanya. 

Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk tidak membeli bahan pokok secara berlebihan atau panic buying. "Kalau untuk penimbunan kayaknya tidak, kenaikan itu terjadi lantaran memang stok gabah tidak ada. Namun sekarang kan sudah panen pasti akan berdampak positif," pungkas dia. (yun/fad)

 

Tag
Share