Tim Ahli Investigasi Insiden Crane-Girder Roboh, Sebelah Jalur KA Terbuka, KA Muara Enim-Palembang Bisa Lewat
EVAKUASI : Proses evakuasi rangkaian Babaranjang dan rangka crane yang melintang di lintasan KA wilayah Tebing Bantaian, Muara Enim masih terus dilakukan, kemarin (8/3).-foto : gite/sumeks-
MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID – Ambruknya balok girder dan crane proyek flyover Bantaian di Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim kini diinvestigasi tim ahli. Tim beranggotakan jajaran kepolisian, KNKT, PT KAI dan akademisi.
"Tim ahli yang turun di antaranya dari Labfor Polda Sumsel dan Universitas Sriwijaya," ujar Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra SH SIK MM, kemarin (8/3). Turun ke lokasi kejadian, tim mengumpulkan bukti-bukti terkait yang diperlukan.
Terkait kondisi di lapangan, jalur kereta api (KA) baru terbuka satu jalur, yakni dari arah Muara Enim ke Palembang. "Namun kereta yang melintas tidak bisa cepat karena jalur lainnya masih proses evakuasi," tuturnya.
Untuk jalur Palembang-Muara Enim belum bisa dilewati karena gerbong Babaranjang dan crane masih melintang di atas rel. Sementara untuk jalan kendaraan bermotor sudah bisa dilewati. Kapolres mengimbau seluruh masyarakat yang melintas untuk tetap berhati-hati.
"Karena sekarang kondisi belum normal lantaran masih evakuasi material di pelintasan KA tersebut, jadi harap hati-hati," ungkapnya.
BACA JUGA:Dampak Insiden Robohnya Crane, Jelang Malam Penumpang KA Belum Dievakuasi. Ini Kata Manajemen KAI
BACA JUGA:5 Korban Crane Flyover Ambruk di Bantaian Dilarikan ke Prabumulih, Begini Kondisinya!
Polres Muara Enim sudah memeriksa beberapa orang, untuk mengumpulkan keterangan terkait kecelakaan kerja yang terjadi di proyek flyover Bantaian tersebut. "Karena masih proses penyelidikan, jadi belum bisa bicara banyak," ungkapnya.
Proses evakuasi ditinjau Pj Bupati Muara Enim, Dr H Ahmad Rizali MA. Dua menginstruksikan agar reruntuhan beton, girder hingga crane dipotong-potong guna memudahkan proses normalisasi jalur KA.
Ia mengatakan, jalur KA harus segera bisa dilewati mengingat begitu vitalnya lintasan itu. Baik untuk KA penumpang maupun KA Babaranjang yang mengangkut batu bara, minyak dan gas milik PLTU serta PT Bukit Asam (PTBA).
"Upaya menjadikan normal jalur KA ini harus menjadi fokus agar KA bisa lewat dan suplai energi tidak terganggu," ujarnya. Rizali juga telah membesuk para pekerja proyek yang jadi korban insiden maut tersebut.
Diketahui, dari sembilan pekerja, ada 2 yang tewas dan 7 terluka. "Seluruh korban luka-luka telah mendapat perawatan yang optimal," ungkapnya.
Pantauan kemarin, sekitar pukul 14.16 WIB, jalur hulu KA yakni dari arah Muara Enim ke Palembang sudah terbuka dan langsung dilakukan uji coba melintas. Sementara jalur hilir, dari arah Palembang - Muara Enim masih tertutup material launcher dan girder.
BACA JUGA:Imbas Insiden Crane Flyover Ambruk di Muara Enim, Warga Diimbau Gunakan Jalur Alternatif