Ziarah Kubur Jelang Ramadan, Tradisi yang Dianjurkan atau Dilarang? Ini Pendapat UAS dan Ulama Terkemuka

Hukum ziarah kubur jelang Ramadan menurut ustaz Abdul Somad dan ulama terkemuka lainnya-Foto: kolase berbagai sumber-

BACA JUGA:5 Wisata Religi Tempat Ziarah yang Penuh Sejarah dan Kebudayaan

“Barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya."

Memang, pada asalnya, ziarah kubur di bulan suci Ramadan ataupun di Hari Raya, sebenarnya tidak ada perintah dan tidak ada larangan.

Namun, karena tidak adanya larangan, orang yang suka ziarah mengambil inisiatif alangkah indahnya jika dapat kirim doa pada hari-hari yang penuh rahmat dan ampunan hari-hari bulan Ramadan dan hari yang bahagia Idul Fitri.

Tapi ada pendapat lain, seperti di ungkap penceramah kondang Ustadz Abdul Somad atau UAS.

BACA JUGA:Hukum Ziarah Kubur Menurut Pandangan Ustaz Adi Hidayat, Hindari Hal Ini Biar Tak Jadi Syirik

Menurut UAS ziarah kubur sempat dilarang nabi, karena pada zaman awal Islam kegiatan tersebut ditujukan untuk sombong-menyombong.

“Tapi kemudian ziarah kubur melembutkan hati. Kalau sudah hati lembut, meneteskan air mata, mengingatkan kepada mati, maka hadis yang melarang ziarah kubur itu hukumnya mansukh, mansukh itu artinya terhapus,” kata UAS dikutip dari tayangan YouTube Ustadz Abdul Somad Official.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan