Perluas Cakupan Balita Ditimbang, Tangani Stunting, Bantu Biaya Transportasi Posyandu
TIMBANG BAYI : Petugas Posyandu Mawar Palembang melakukan penimbangan bayi untuk mencegah stunting dan berat badan kurang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang menyiapkan anggaran Rp1,2 miliar tahun ini untuk peningkatan layanan di posyandu.-foto : budiman/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Persoalan stunting menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk menurunkan angka stunting di tahun 2024. Salah satu upaya menekan angka stunting ini dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang melalui layanan posyandu yang masuk program intervensi spesifik.
Kepala Dinkes Kota Palembang, dr Fenty Apriona MKes mengatakan upaya menangani stunting dengan memperluas cakupan balita yang ditimbang. "Data yang di-entry ini data balita yang ditimbang, maka untuk memperluas atau meningkatkan cakupan penimbangan tahun ini diberikan bantuan transportasi untuk posyandu," sampainya, kemarin.
Jadi setiap posyandu ini diberikan bantuan transportasi senilai Rp100 ribu per bulannya. "Dengan jumlah posyandu di Kota Palembang sebanyak 944, maka jika dibulatkan 1.000 posyandu dianggarkan Rp1,2 miliar. Ini untuk peningkatan pelayanan bayi/balita di posyandu tahun ini," jelasnya.
Peningkatan pelayanan posyandu masuk bagian intervensi spesifik Dinkes Palembang. "Pada tahun 2024, penanganan stunting kita lewat program intervensi spesifik dan sensitif," ujarnya. Untuk intervensi spesifik, selain peningkatan pelayanan posyandu, ada juga promosi gerakan aksi bergizi di sekolah, pengecekan kadar HB pada anak putri, senam pagi, dan sarapan pagi yang dilaksanakan di sekolah.
BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Juga Meluncurkan Program Inovasi Piring Emas Untuk Mengatasi Stunting
BACA JUGA:Fokus Desa Digital, Bentuk Kader Stunting
"Pelaksanaannya rutin setiap satu bulan sekali di sekolah-sekolah bersama puskesmas Kota Palembang," terangnya. Kemudian dalam penganggaran ada juga pembelian tablet tambah darah untuk remaja putri dan ibu hamil. Sedangkan intervensi sensitif, Dinkes melakukan peningkatan kualitas lingkungan dengan meningkatkan PHBS, SPGM di masyarakat serta pembelian untuk pemeriksaan air bersih.
Data stunting di Kota Palembang per Desember 2023 ada sebanyak 437 balita stunting yang terdata by name by address. "Angka ini terbanyak di Kecamatan Seberang Ulu 1 dengan 9 kasus berada di Kelurahan Ogan Baru. Untuk peningkatan kasus berada di Kecamatan Sematang Borang," katanya. Persoalan stunting pun menjadi perhatian Pj Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa MSi karena instruksi langsung Presiden dan Gubernur. "Stunting ini masalah penting yang menjadi perhatian dan harus ada progres by name by address," pungkasnya. (tin/fad/)