Kembali Lahirkan Sarjana Baru, Yudisium UPGRIP Berlangsung Khidmat

--

Pertama keberhasilan saudara-saudara adalah keberhasilan keluarga. Karena tanpa dukungan keluarga, tidak akan terlaksana atau tercapai.

“Saya ingin sampaikan saat ini di Sumsel banyak kekurangan guru. Permasalahannya, pemerintah daerah tidak mengirimkan kuota sesuai dengan kebutuhan.

Padahal kebutuhan kita banyak malahan masih ada daerah yang tidak mengirimkan kebutuhan untuk menjadi ASN khususnya PPPK,” kata dia.

Khusus Pendidikan jasmani dibutuhkan, sekitar 121 ribu lebih. Guru madrasah 21 ribu. Jika dihitung guru sekitar 150 ribu lebih.

“Nanti kepada presiden yang baru kita akan menuntut agar PPPK menjadi PNS,” kata dia.

Lukman juga berpesan, baik alumni untuk mengajar murid dengan adab. “Kalau anda hanya mengajar tidak mengutamakan penanaman moral, adab dan keihklasan maka tunggulah anda akan ditinggalkan oleh para siswa,” kata dia.

Sementara itu, Dekan FKIP UPGRIP Assoc. Prof. Dr. Dessy Wardiah, M.Pd, CIQaR, menyampaikan harapan tentunya mahasiswa S.1 yang yudisium dapat ikut serta dan ikut seleksi dalam program profesi guru.

“Karena dalam PPG ada prajab dan kita harapkan bisa ikut. Sehingga mereka bisa menjadi ASN dan guru.

Jika alumni memilih melanjutkan pendidikan S2 maka itu lebih baik melanjutkan di Universitas PGRI Palembang”, ungkapnya.

BACA JUGA:Perwakilan YPLP PGRI Provinsi Sumsel Gelar Raker ke-41

BACA JUGA:RAKER YPLP PGRI Sumsel Ke-41: Wujudkan Pendidikan Berkualitas dan Berkarakter di Tahun 2024

Dessy juga menambahkan, saat ini FKIP UPGRIP telah mendapat izin untuk membuka jurusan IPA.

“Insyaallah di semester ganjil, pendaftaran untuk Prodi IPA FKIP siap untuk menerima mahasiswa baru,” pungkasnya. (adv)





Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan