Simak 4 Jenis Tes dalam Pemeriksaan Penyakit TBC
TBC : WHO Sebut Lebih dari 8 juta orang di dunia terjangkit TBC di dunia.-FOTO : IST-
BACA JUGA:Bunga Pepaya Kaya Manfaat Bagi Kesehatan, Yok, Ketahui Hal ini Bisa Cegah Penyakit
Berdasarkan ulasan yang dimuat dalam RadioGraphics, disebutkan bahwa hasil pemeriksaan rontgen yang abnormal terlihat dari munculnya bagian berwarna putih, dengan bentuk tak teratur pada organ paru.
Bagian tersebut akan muncul sebagai bayangan dengan warna hitam pada hasil pemindaian.
Bagian berwarna putih ini sebenarnya adalah lesi, kerusakan pada jaringan yang muncul karena infeksi.
Semakin lebar bagian putih, semakin besar kerusakan yang terjadi karena infeksi bakteri pada paru-paru.
BACA JUGA:5 Penyakit Umum Pada Burung Walet, Yuk Kenali Penyebab, Gejala, dam Cara Menanggulanginya!
BACA JUGA:Tak Harus Gunakan Racun Kimia, Cara Ini Bisa untuk Mengendalikan Penyakit Tanaman Akibat Jamur
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan terhadap bentuk lesi, guna mendapatkan diagnosis lebih lanjut terkait perkembangan masalah kesehatan ini.
3. Pemeriksaan IGRA
The Interferon Gamma Release Assays atau IGRA adalah bentuk pemeriksaan TBC yang dilakukan dengan mengambil sampel darah.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan guna mengetahui bagaimana imunitas tubuh memberikan respons terhadap bakteri yang menjadi penyebab tuberkulosis.
BACA JUGA:Ini Cara Efektif untuk Mengendalikan Penyakit Fusarium pada Tanaman Cabai
BACA JUGA:Tips Ampuh Menghadapi Penyakit dan Serangan Hama Pada Tanaman Sawo!
Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh akan membuat molekul yang dikenal dengan nama sitokin.
Pemeriksaan ini bekerja aktif dengan mendeteksi interferon gamma yang merupakan salah satu jenis sitokin.
Pemeriksaan ini biasanya akan lebih efektif apabila hasil pemeriksaan kulit menunjukkan adanya bakteri penyebab TBC, tetapi dokter masih harus memastikan jenis TBC itu.
4. Pemeriksaan Sputum Smear Microscopy
BACA JUGA:Penyakit Maag Anda Kambuh. Ini 9 Penyebab harus Diketahui.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel cairan dahak untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Pemeriksaan dengan nama Sputum Smear Microscopy ini mungkin lebih dikenal dengan pemeriksaan BTA atau tes dahak.
Ketika kamu batuk, dokter akan mengambil cairan dari dahak dan mengoleskannya pada kaca tipis.
Nah, proses ini dikenal dengan nama smear. Setelahnya, dokter akan meneteskan cairan tertentu pada dahak dan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop, untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya bakteri penyebab TBC.
BACA JUGA:Dari Jamur hingga Dropsy: Yuk, Kupas Tuntas 6 Penyakit yang Menyerang Ikan Koi dan Penanganannya!
BACA JUGA:Pahami Ciri, Jenis Penyakit, dan Penanganan Ketika Burung Dara Sakit, Tidak Boleh Sembarangan, Loh!
Terdapat cara lain yang bisa menaikkan tingkat akurasi pemeriksaan ini, yaitu memakai mikroskop fluorescent.
Cahaya yang keluar dari alat ini memakai lampu tinggi merkuri, sehingga dokter bisa melihat area sampel dahak lebih luas lagi. Ini tentunya akan mempersingkat waktu proses pemeriksaan.
Potensi terjadinya penularan TBC ditentukan dari jumlah kuman yang muncul pada pemeriksaan sampel dahak. Semakin tinggi nilai derajat positif hasil pemeriksaan, semakin tinggi pengidap menularkan kondisi ini pada orang lain. (rf)