RSJ Ernaldi Bahar Palembang Siap Tampung Caleg yang Stres Karena Kalah Pemilu, Ini Fasilitasnya

Pasca Pemilu, RSJ Ernaldi Bahar Palembang siap menampung caleg yang mengalami depresi hingga gangguan jiwa karena gagal (kalah) saat pemilihan umum 2024. -Foto: Ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pasca Pemilihan Umum (Pemilu), Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar Palembang siap menampung caleg yang mengalami depresi hingga gangguan jiwa karena gagal (kalah) saat pemilihan umum 2024. 

Kepala RSJ Ernaldi Bahar Palembang Dr.Yumidiansi F MKes mengatakan, RSJ Ernaldi Bahar Palembang, siap menerima dan menampung para caleg gagal yang mengalami gangguan jiwa.

"Kapanpun kita  selalu siap, setiap haripun siap hanya kita tidak menyediakan kamar Khusus,"ujarnya kamis, 14 Februari 2024. 

Ia menegaskan, setiap haripun atau  kapanpun RSJ siap dan sudah dikoordinasikan.

BACA JUGA:Heboh Surat Suara Kurang di Prabumulih, Kok Bisa?

BACA JUGA:KPU Muba Tidak Siapkan TPS Khusus, Ratusan Pemilih di RSUD Sekayu Berpotensi Gagal Nyoblos

"Tanpa ada pemilihan caleg kita sudah siap pelayanan. Siapa pun kita terima dari latar belakang apa pun dengan diagnosa gangguan jiwa, depresi dan sakit tidak bisa berpikir seperti orang normal, kita siap melayani,"ungkapnya 

Lebih jauh dijelaskan, pihaknya menyediakan 164 tempat tidur bagi pasien rawat inap yang  terbagi ada untuk pasien narkoba, perawatan dan gadu gelisa (perawatan yang baru dirawat).

Saat ditanya apakah selama ini ada pasien gagal nyalek yang dirawat dirinya menepis tidak ditemukan. 

"Selama ini belum ditemukan kalau terang-terang ada pasien kejiwaan karena stres gagal calek, tapi kalau yang namanya pasien dengan gangguan kejiwaan dari latar belakang apapun RSJ siap merawat " ucapnya. 

BACA JUGA:5 Pemilu Paling Aneh dan Unik di Dunia, Nomor 4 Bikin Geleng-geleng Kepala

BACA JUGA:Asmar Wijaya Ajak Keluarga Sempatkan Nyoblos di TPS Ini Usai Pantau di Empat Kecamatan

Katanya, Standar pelayanan rawat inab di RSJ Ernaldi Bahar tidak sama dengan RS umum lainnya. Karena lebih mengedepankan keselamatan jiwa.

"Misalnya kalau di Rumah sakit umum mau manggil perawat, bisa pakai bel tinggal pencet bel. Namun, kalau di RSJ ernaldi Bahar tidak boleh karena bisa digunakan untuk bunuh diri. Trali didalam ruangan rawat inab juga tidak boleh yang petak-petak karena bisa saja dilekatkan di sana untuk bunuh diri," terangnya 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan