KEREN DECH! Menparekraf Rancang Tourism Fund Rp2 Triliun, Sumatera Ekspres Support Lewat Event APDW

Pagoda di Pulau Kemaro, salah satu daya tarik wisata di Kota Palembang.-foto : eloratour-

JAKARTA –  Salah satu penyumbang pendapatan negara adalah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). Potensinya yang besaar terus digenjot. Khususnya desa dan objek wisata daerah.

Tujuannya tak lain untuk menciptakan nilai tambah dan manfaat ekonomi bagi masyarakat di kawasan objek wisata.

Dalam upaya mendorong potensi ini dikenal lebih luas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan dana khusus pariwisata alias tourism fund.

Nilainya  bisa mencapai Rp 2 triliun setiap tahun. Program ini diharapkan akan menjadi katalis baru dalam menghadirkan acara-acara kebudayaan dan eco-tourism lainnya.

BACA JUGA:Ikuti, Anugerah Pesona Desa Wisata Sumsel 2024, Aufa: Kabupaten/Kota Silakan Ikut Sebanyak-banyaknya

BACA JUGA:5 Desa Wisata di Sumsel yang Wajib Banget Dikunjungi Travelers, Suasana Kampungnya Bikin Tentram!

Kegiatan yang dihadirkan tentu saja yang bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan kerja.

’’Indonesia tourism fund baru saja saya laporkan ke Presiden. (Saat) ini masih dalam proses finalisasi dan kita harapkan mendapatkan percepatan dari alokasi,’’ jelas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf),  Sandiaga Salahuddin Uno.

Agar tepat sasaran,ia memastikan akan ada kurasi pada setiap event pariwisata yang akan diberikan tourism fund.

Sebagai contoh, Kemenparekraf  akan berkolaborasi dengan Bizhare untuk fasilitasi akses pendanaan kepada Bobocabin di Desa Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Wujudkan Desa Wisata Pangan Mandiri, Taman Bermain Ala Singapura

BACA JUGA:Berawal dari Kotoran Berakhir ke Tanah Suci, Desa Wisata Danau Shuji Energi Baru Warga Lembak

Nilainya mencapai Rp 6,5 miliar, melalui mekanisme securities crowdfunding alias urun dana. Model pendanaan berasal partisipasi aktif masyarakat untuk menjadi investor.

Sandiaga menyatakan, sudah lebih dari 190 investor telah melakukan pre-order pendanaan pada Bobocabin Dieng, Wonosobo. Dengan total 23 ribu lembar saham atau setara Rp 1 miliar.

“Ini adalah securities crowdfunding pertama untuk fasilitas pariwisata yang diinovasikan dan direpresentasikan oleh Bizhare dan Bobocabin. Kami harap semakin banyak terobosan investasi ke depan di sektor pariwisata,” bebernya.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memiliki 26 desa binaan di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

BACA JUGA:Digitalisasi Membangun Desa Wisata SAD

BACA JUGA:Belajar Dari Desa Wisata Cikolelet

Sebanyak 12 desa di antaranya merupakan binaan kolaborasi BCA dengan Kemenparekraf untuk pengembangan keterampilan dan peningkatan ekonomi.

’’Kami menyadari sektor pariwisata merupakan pilar penting dalam pembangunan ekonomi yang dapat mendorong pembangunan daerah dan memperluas lapangan pekerjaan,’’ kata EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn.

Rencana besar Menparekraf Sandiaga Uno itu sejalan dengan misi kerja sama Pemprov Sumsel melalui Disbudpar dan Harian Sumatera Ekspres.

Melalui event tahunan yang jadi turunan dari program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), di Sumsel digelar ajang Anugerah Pesona Desa Wisata (APDW) 2024.

BACA JUGA:Desa Wisata Pangan Mandiri, Taman Bermain ala Singapura

BACA JUGA:Anugerah Pesona Desa Wisata Sumsel 2023 Sukses

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Dr Drs Agus Fatoni MSi melalui Kadisbudpar Sumsel, Dr H Aufa Syahrizal SP MSc menjelaskan, APDW ini memberikan kesempatan untuk semua desa wisata menonjolkan keunggulan dan daya tariknya

Disosialisasikan mulai Februari ini, dibarengi dengan pendaftaran peserta. Lalu, Maret juri akan mulai lakukan serangkaian penilaian hingga visitasi ke semua desa wisata yang jadi peserta APDW 2024.

Puncak acara yaitu pengumuman pemenang APDW 2024 direncanakan Juni  mendatang. “Kami ajak semua daerah bisa mengirimkan sebanyak-banyaknya desa wisata yang potensial dan memenuhi salah satu atau semua kriteria dalam APDW 2024,” kata Aufa.

Desa Wisata yang terbaik nantinya akan jadi wakil Provinsi Sumsel dalam ADWI tingkat nasional. APDW menjadi upaya Pemprov Sumsel mengangkat desa-desa wisata yang ada di 17 kabupaten/kota.

BACA JUGA:Kembali Gelar Anugerah Pesona Desa Wisata

BACA JUGA:Mantap! Desa Sungsang IV Masuk 75 Desa Wisata Terbaik 2023

Targetnya desa-desa wisata itu berkembang menjadi destinasi wisata tingkat nasional bahkan dunia.Ada empat kategori APDW 2023 yang bisa diikuti yakni daya tarik pengunjung, homestay, kelembagaan dan suvenir.

Tahun lalu, ada 30 desa wisata dari 11 kabupaten/kota yang berpartisipasi dalam ajang APDW. “Kami berharap, tahun ini semua daerah bisa ikut, tanpa terkecuali,” pungkas Aufa.

Sebelumnya, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI, Oneng Setya Harini mengapresiasi digelarnya APDW di Sumsel.

Ia menegaskan, kementerian mendukung upaya Pemprov Sumsel dalam mengembangkan potensi desa wisata di daerah.(*/mh)
    

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan