6 Fakta Sosis Bukan Makanan Sehat dan Tinggi Kalori

Reporter: Agustina |

Editor: Alfery |

Kamis , 08 Feb 2024 - 12:22

Ilustrasi 6 Fakta Sosis Bukan Makanan Sehat dan Tinggi Kalori-Foto: freepik-

Sisi lain, garam juga memiliki kemampuan mengikat lemak, sehingga menyebabkan lemak menumpuk didalam tubuh.

3. Tinggi Lemak Jenuh

Untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan termasuk sosis, biasa nya diberikan tambahan lemak diluar lemak bawaan dari daging yang digunakan.

4. Meningkatkan Kolesterol Jahat

Dalam kandungan sosis terdapat lemak jenuh yang cukup tinggi.

Lemak jenuh inilah yang memiliki efek tidaj baik jika Terlalu banyak dikonsumsi, sebab memicu peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Sehingga secara kesehatan dalat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

5. Meningkatkan Resiko Kanker Usus Besar

Fakta lainnya dari konsumsi makanan olahan sosis bagi kesehatan, yaitu meningkatkan resiko kanker usus besar.

Sosis merupakan makanan olahan daging yang masuk lasifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu faktor risiko kanker usus besar.

6. Tinggi Kalori

Sosis memiliki jumlah kalori yang tinggi dalam porsi yang relatif kecil, karena kandungan garam dan pengawet nya yang tinggi.

Ini bisa membuat kita rentan mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, dan meningkatkan resiko peningkatan BB.

6 fakta sosis bukan makanan sehat dan tinggi kalori                            sumateraekspres.id - masih banyak orang salah kaprah, bahwa rasa daging sapi ataupun ayam pada sosis menjadikan makanan ini sehat. 
faktanya, makanan olahan ini tidak termasuk makan daging seutuhnya, karena sudah melalui serangkaian pengolahan yang membuat nya justru tinggi kandungan pengawet. 
berikut 6 fakta sosis bukan makanan sehat dan tinggi kalori, simak penjelasannya agar anak-anak tidak dibiasakan makan lauk sosis! 
1. tinggi pengawet & garam
sosis termasuk makanan yang melalui proses pengolahan yang cukup panjang. semakin panjang proses makanan olahan maka akan semakin tinggi kadar pengawet yang digunakan. 
baca juga:resep sosis yang bisa dibuat sendiri di rumah, hemat dan sehat
baca juga:gulo puan, makanan khas bangsawan yang mulai punah, ini penyebabnya
konsumsi pengawet dan garam yang tinggi tentu memiliki efek yang tidak baik bagi kesehatan. 
sebab, dapat meningkatkan risiko penyakit kanker pada anak bila dikonsumsi secara berlebihan. 
2. meningkatkan resiko obesitas
mengkonsumsi sosis dapat meningkatkan resiko obesitas,  karena kadar pengawet dan garam yang tinggi. 
baca juga:makanan dan minuman ini bisa jadi penawar setelah makan daging, nomor 1 paling mudah
baca juga:pencinta makanan pedas wajib tau! ini 6 bahaya terlalu banyak mengkonsumsinya
garam memiliki kemampuan menahan air, sehingga banyak penumpukan air di dalam tubuh yang berisiko menaikan berat badan. 
sisi lain, garam juga memiliki kemampuan mengikat lemak, sehingga menyebabkan lemak menumpuk didalam tubuh. 
3. tinggi lemak jenuh
untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan termasuk sosis, biasa nya diberikan tambahan lemak diluar lemak bawaan dari daging yang digunakan. 
4. meningkatkan kolesterol jahat
dalam kandungan sosis terdapat lemak jenuh yang cukup tinggi. 
lemak jenuh inilah yang memiliki efek tidaj baik jika terlalu banyak dikonsumsi, sebab memicu peningkatan kadar kolesterol jahat (ldl) dalam darah. 
sehingga secara kesehatan dalat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
5. meningkatkan resiko kanker usus besar
fakta lainnya dari konsumsi makanan olahan sosis bagi kesehatan, yaitu meningkatkan resiko kanker usus besar. 
baca juga:5 tips kontrol nafsu makan, efektif untuk diet dan mudah dilakukan!
baca juga:4 rekomendasi tempat oleh-oleh di mekkah
sosis merupakan makanan olahan daging yang masuk lasifikasi organisasi kesehatan dunia (who) sebagai salah satu faktor risiko kanker usus besar.
6. tinggi kalori 
sosis memiliki jumlah kalori yang tinggi dalam porsi yang relatif kecil, karena kandungan garam dan pengawet nya yang tinggi. 
ini bisa membuat kita rentan mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, dan meningkatkan resiko peningkatan bb.