Bagaimana Mengatasi Anak yang Tantrum, Simak Yuk Panduan Orangtua Berikut!

Reporter: Hendro |

Editor: Rian Sumeks |

Rabu , 07 Feb 2024 - 22:23

Tantrum pada anak (foto: hellosehat.com)--

Jika tidak memungkinkan untuk memindahkan anak, tetaplah di dekat mereka tanpa meninggalkan mereka sendirian.

Meskipun mungkin merasa tidak nyaman dengan pandangan orang lain, penting untuk fokus pada kebutuhan anak dan tidak memperhatikan komentar orang lain.

Identifikasi Penyebab Tantrum

Orangtua perlu mencoba mengidentifikasi penyebab tantrum anak untuk dapat memberikan solusi yang tepat.

Penyebab tantrum bisa bermacam-macam, mulai dari rasa lapar, haus, lelah, bosan, frustasi, hingga ketidakpuasan dalam memperoleh apa yang mereka inginkan.

Dengan bertanya secara lembut dan sabar, orangtua bisa memahami apa yang membuat anak merasa marah atau sedih.

Berikan Solusi yang Sesuai

Setelah mengetahui penyebab tantrum, langkah selanjutnya adalah memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Misalnya, jika anak merasa lapar, berikan makanan yang sehat dan bergizi. Jika mereka lelah, ajaklah mereka untuk istirahat. Dengan memberikan solusi yang tepat, orangtua dapat membantu anak mengatasi emosinya dengan lebih baik.

Alihkan Perhatian Anak

Mengalihkan perhatian anak dari situasi yang memicu tantrum juga dapat membantu mengatasi kondisi tersebut.

Orangtua bisa menunjukkan hal-hal menarik atau menyenangkan di sekitar mereka atau mengajak mereka bermain dengan aktivitas yang menghibur.

Dengan cara ini, anak akan teralihkan dari emosi negatifnya dan fokus pada hal-hal yang positif.

Berikan Kasih Sayang dan Pujian

Memberikan kasih sayang dan pujian kepada anak setelah mereka berhasil mengatasi tantrumnya adalah langkah penting dalam memperkuat hubungan orangtua-anak.

bagaimana mengatasi anak yang tantrum, simak yuk panduan orangtua berikut!                            sumateraekspres.id - tantrum pada anak adalah momen di mana emosi mereka meledak tanpa terkendali, seringkali dengan menangis, berteriak, memukul, atau melempar barang.
kondisi ini umumnya dialami anak usia 1-4 tahun, di mana kemampuan mereka untuk mengungkapkan perasaan masih terbatas.
tantrum bisa muncul sebagai cara anak untuk menarik perhatian atau memenuhi keinginan mereka.
bagi orangtua, menghadapi anak tantrum bisa menjadi tantangan yang membingungkan, stres, atau bahkan memicu kemarahan.
baca juga:bermain anak usia dini, berikut cara menata lingkungannya
baca juga:kapan sebaiknya membawa anak ke dokter gigi untuk pertama kalinya? simak yuk jawabannya
namun demikian, penting bagi orangtua untuk tetap tenang dan mengatasi tantrum dengan bijak. berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil orangtua untuk menghadapi anak tantrum dengan tepat:
tetap tenang dan sabar
orangtua perlu menjaga ketenangan dan kesabaran saat menghadapi anak yang sedang tantrum. reaksi impulsif atau panik hanya akan memperburuk situasi.
dengan tarik napas dalam-dalam dan berpikir positif, orangtua dapat menghadapi tantrum dengan lebih efektif. perlu diingat bahwa tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, bukan kesalahan orangtua.
baca juga:jadi tontonan anak-anak, viral “cinderella’ tewas diduga overdosis di acara hajatan ot musik remix
baca juga:minum jamu beras kencur, miliki banyak manfaat bagi anak dan dewasa
pindahkan anak ke tempat yang tenang
jika anak tantrum terjadi di tempat umum, akan lebih baik untuk memindahkan mereka ke lingkungan yang lebih tenang dan sepi agar tidak mengganggu orang lain.
jika tidak memungkinkan untuk memindahkan anak, tetaplah di dekat mereka tanpa meninggalkan mereka sendirian.
meskipun mungkin merasa tidak nyaman dengan pandangan orang lain, penting untuk fokus pada kebutuhan anak dan tidak memperhatikan komentar orang lain.
identifikasi penyebab tantrum
orangtua perlu mencoba mengidentifikasi penyebab tantrum anak untuk dapat memberikan solusi yang tepat.
penyebab tantrum bisa bermacam-macam, mulai dari rasa lapar, haus, lelah, bosan, frustasi, hingga ketidakpuasan dalam memperoleh apa yang mereka inginkan.
dengan bertanya secara lembut dan sabar, orangtua bisa memahami apa yang membuat anak merasa marah atau sedih.
berikan solusi yang sesuai
setelah mengetahui penyebab tantrum, langkah selanjutnya adalah memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan anak.
misalnya, jika anak merasa lapar, berikan makanan yang sehat dan bergizi. jika mereka lelah, ajaklah mereka untuk istirahat. dengan memberikan solusi yang tepat, orangtua dapat membantu anak mengatasi emosinya dengan lebih baik.
alihkan perhatian anak
mengalihkan perhatian anak dari situasi yang memicu tantrum juga dapat membantu mengatasi kondisi tersebut.
orangtua bisa menunjukkan hal-hal menarik atau menyenangkan di sekitar mereka atau mengajak mereka bermain dengan aktivitas yang menghibur.
dengan cara ini, anak akan teralihkan dari emosi negatifnya dan fokus pada hal-hal yang positif.
berikan kasih sayang dan pujian
memberikan kasih sayang dan pujian kepada anak setelah mereka berhasil mengatasi tantrumnya adalah langkah penting dalam memperkuat hubungan orangtua-anak.
dengan menyatakan apresiasi atas usaha mereka, anak akan merasa dihargai dan termotivasi untuk mengontrol emosinya di masa mendatang.
jangan pernah menggunakan kekerasan fisik atau hukuman sebagai cara untuk mengatasi tantrum anak.
tindakan tersebut hanya akan memperburuk situasi dan berpotensi menimbulkan dampak negatif pada perkembangan anak. sebagai gantinya, tetaplah tegas namun adil dalam memberlakukan aturan dan batasan kepada anak.
dengan mengikuti panduan di atas, orangtua dapat menghadapi tantrum anak dengan lebih efektif dan membangun hubungan yang sehat dengan mereka.