Ternyata Tradisi Wisuda Berawal dari Kampus Ini, Yuk Simak Sejarahnya!
Ilustrasi artikel Tradisi Wisuda Berawal dari Kampus Ini, Yuk Simak Sejarahnya!-Foto: racool_studio-
BACA JUGA:5 Target yang Sebaiknya Dicapai Mahasiswa Sebelum Lulus Kuliah
Secara bertahap memperluas pendidikan untuk berbagai mata pelajaran, khususnya ilmu alam.
Al-Qarawiyyin memperoleh perlindungan politik kuat dari sultan. Dikompilasi banyak pilihan manuskrip yang disimpan di perpustakaan yang didirikan oleh Sultan Abu Inan Faris dari dinasti Marinid pada tahun 1349.
Diantara naskah yang paling berharga saat ini disimpan di perpustakaan adalah jilid dari yang terkenal Al-Muwatta dari Malik yang ditulis pada parkamen kijang.
Sirat ibn Ishaq, salinan Alquran yang diberikan oleh sultan Ahmad al-Mansur pada tahun 1602, dan salinan asli dari buku Ibnu Khaldun Al-Ibar.
BACA JUGA:Menghadapi Realitas Pasca-Kuliah, Ini 5 Hal Penting yang Perlu Diketahui
Diantara mata pelajaran yang diajarkan disamping Alquran dan fiqih (hukum Islam), adalah tata bahasa, retorika, logika, kedokteran, matematika, astronomi, kimia, sejarah, gerografi dan musik.
Sebagai informasi, tradisi mengenakan pakaian Arab atau muslim yang longgar dan berdesain lebar itu tetap ada sampai hari ini.
Bahkan sudah menyebar ke seluruh dunia. Itu pula yang menjadi cikal bakal pakaian akademik saat upacara kelulusan.
Pakaian kelulusan yang dikenakan hari ini seperti subfusc dan toga dengan jumbai disebut papan mortir terinspirasi dari jubah.
BACA JUGA:CATAT! Inilah 10 Jurusan Kuliah yang Paling Banyak Formasinya Dalam Seleksi CPNS
Jack Goody dalam bukunya yang berjudul “Islam di Eropa” mengatakan pakaian Arab (thawb) tetap menjadi tanda integritas skolastik.
Toga kelulusan terinspirasi dari topi datar para ulama untuk meletakan Alquran di atas “mortir”.
Itu untuk melambangkan keunggulan kitab suci di atas kecerdasan.
Rumbai di bagian belakang “papan mortir” itu untuk menandai halaman halaman Alquran.