Yuk! Kenali Gejala Diare pada Anak dan Langkah Tepat Mengatasinya

Ilustrasi artikel Yuk! Kenali Gejala Diare pada Anak dan Langkah Tepat Mengatasinya. Foto: Dian/Sumateraekspres.id--

3. Diare Dehidrasi Berat

Diare jenis ini ditandai dengan lesu/lunglai, mata cekung, malas minum, turgor kembali sangat lambat > 2 detik, dan kehilangan cairan >10% dari berat badan.

Secara umum, penyebaran diare biasa terjadi melalui infeksi (kuman-kuman penyakit) seperti bakteri, virus, dan parasite.

Semuanya itu, biasanya menyebar melalui makanan/minuman yang tercemar atau kontak langsung dengan tinja penderita. 

Untuk penyebarannya sendiri, bisa juga terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh yang disebabkan kurangnya asupan ASI kepada bayi sampai 2 tahun atau lebih.

Di dalam ASI terdapat antibodi yang dapat melindungi bayi dari kuman penyakit. Kurang gizi/malnutrisi terutama anak yang gizi buruk akan mudah terkena diare.

Yang paling penting soal penyebaran diare adalah tergantung pada perilaku dan faktor lingkungan.

Penyakit diare adalah penyakit yang berbasis lingkungan yang faktor utamanya dari kontaminasi air atau tinja yang berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat.

Adapun upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi penyakit diare, berikut tindakan pencegahan dehidrasi yang bisa dilakukan di tingkat rumah tangga jika balita mengalami diare :

Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya.

Pemberian oralit untuk mencegah dehidrasi sampai diare berhenti.

Memberikan obat Zinc yang tersedia di apotek, Puskesmas, dan rumah sakit. Diberikan sekali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti.

Zinc dapat mengurangi parahnya diare, mengurangi dursi dan mencegah berulangnya diare 2 sampai 3 bulan ke depan.

Memberikan cairan rumah tangga, seperti sayur, kuah sup, dan air mineral.

Segera membawa Balita diare ke sarana kesehatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan