Termakan Isu Culik, Massa Anarkis
*Aniaya 5 Warga Jawa Barat, Rusak Mobil
MURATARA - Isu culik membuat masyarakat gerah. Ada yang menanggapi dengan bijak, tapi ada pula yang berlebihan. Misalnya, bertindak anarkis, main hakim sendiri karena termakan asutan provokator. Seperti kejadian di Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara.
Lima warga asal Jawa Barat jadi korban amuk massa. Kejadiannya, Senin (6/2), pukul 11.00 WIB. Insiden ini berawal dari beredarnya informasi di media sosial (medsos) yang menyatakan ada aksi pengejaran terhadap orang yang hendak melakukan penculikan anak di Desa Terusan, Karang Jaya.
Dikabarkan pula, para pelaku tersebut melarikan diri ke arah ulu yakni wilayah Desa Sukaraja karena ketahuan warga. Karena itu, warga Desa Sukaraja melakukan aksi sweeping. Mereka lalu mencurigai mobil Gran Max putih dengan nopol Z 1687 DS,
Mobil tersebut lalu diadang warga. Diketahui, selain sopir, ada empat orang pria di dalamnya. Kelima orang itu menjawab pertanyaan warga dengan bahasa Sunda campur bahasa Indonesia. Sehingga kurang dimengerti apa yang mereka jelaskan. BACA JUGA : Mendeteksi Penyebab Tuli Pada Anak dan Cara Mencegahnya BACA JUGA : Meronta, Siswa SD Gagal Diculik
"Iyeu keliling keliling desa, icalan baju, jaket kulit dan lainna. Saya gk tahu apa itu Terusan, cuma lewat Pak," ucap sopir GranMax itu saat diadang massa. Karena mencurigakan, kelimanya dibawa ke kantor desa untuk dinterogasi.
Isu adanya penculik yang diamankan menyebar cepat. Makin banyak warga yang datang ke tempat itu. Lalu ada provokasi dari beberapa oknum warga sehingga massa terpancing.
Secara brutal massa lalu melakukan pemukulan kepada lima orang itu. Mobil mereka juga digulingkan dan dirusak.
Meski coba ditenangkan kepala desa (kades), tapi aksi massa itu semakin anarkis. Mereka merusak, dan menjarah barang barang dalam mobil itu. Sejumlah pakaian, celana dan jaket yang diduga barang dagangan kelima orang itu ludes dijarah.