https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Catat Korban Banjir 54.108 Jiwa, Pj Gubernur Siapkan Status Bencana di Daerah Terdampak

MASIH TERENDAM : Foto dari udara penampakan banjir yang merendam rumah-rumah warga di wilayah Kabupaten Muratara, kemarin.-Foto: Ist-

"Opsi ini sudah kita bicarakan dengan Pemkab Muratara, katanya mereka akan menggeser itu (lokasi pembangunan jembatan baru) dengan bentang kurang lebih mencapai 150 meter," katanya. 

Sementara itu terkait pembiayaan pembangunan, Affandi menjelaskan jika biaya pembangunan dari pemprov diberikan bantuan yang bersifat khusus kepada pemkab. Lalu  Pemkab Muratara yang melaksanakan kegiatannya.

Diketahui, ada 8 jembatan gantung di Muratara putus akibat terjadinya luapan Sungai Rawas. Ada pun jembatan gantung yang putus yakni jembatan gantung Desa Batu Gajah, jembatan gantung Desa Sosokan, jembatan gantung Desa Muara Kuis, jembatan gantung Dusun Kemang, Desa Muara Kuis, jembatan gantung Dusun Desa Muara Kuis, jembatan gantung Pulau Kidak, jembatan gantung Kelurahan Muara Kulam, dan jembatan gantung Desa Karang Anyar.

Pemkab Muratara masih memfokuskan penanganan bencana alam di dua wilayah kecamatan. Hingga kemarin, Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir, masih menjadi wilayah banjir terdalam akibat luapan Sungai Rawas.

BACA JUGA:Banjir Musi Rawas Makan Korban, Tenggelam, Pelajar MTsN Muara Kelingi Tak Selamat

BACA JUGA:Khawatir Logistik Terdampak Banjir

Zetra, warga Kecamatan Karang Dapo mengungkapkan, meski debit banjir sudah mulai surut, namun potensi banjir susulan masih mungkin terjadi.

"Yang paling dalam itu di wilayah Desa Karang Dapo, Kelurahan Karang Dapo, Niaro Baru dan Aringin. Ketinggian banjir di sana sekitar 3-4 meter," katanya.

Sejumlah warga di Karang Dapo masih memilih bertahan di dalam rumah. Mengingat hampir 80 persen rumah warga merupakan rumah panggung dengan metode warisan leluhur tempo dulu. “Untuk aliran listrik masih sebagian wilayah padam. Mengingat masih banyak permukiman warga yang terendam banjir luapan,” jelasnya.

Koordinator Pendataan Posko Banjir BPBD Muratara, Suhardiman mengungkapkan, pemantauan banjir saat ini difokus di dua wilayah kecamatan. “Di Kecamatan Rawas Ilir dan Karang Dapo. Banjir saat ini mulai merambah wilayah ilir aliran Sungai Rawas," kata Sudirman yang juga Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Muratara.

Dari data yang dihimpun BPBD Muratara per 15 Januari 2024, banjir di kabupaten itu telah menyebabkan 19.890 rumah terdampak banjir. Rinciannya yakni 2 rumah hanyut, 8 rumah rusak berat, 229 rumah rusak ringan dan 19.651 rumah terendam. 

Banjir juga merendam 45 sekolah, 7 jembatan putus, 1 Pasar Lawang Agung, merendam 679 hektare sawah, 14 hektare perkebunan dan 6 kolam ikan. Lalu adapula 24.925 ekor hewan ternak yang terdampak banjir dengan rincian kerbau 2.358 ekor, sapi 506 ekor, kambing 2.569 ekor, domba 1.038 ekor, ayam 1.323 ekor, itik 3.131 ekor. Selain itu banjir merendam infrastruktur pemerintah 59 unit. Dengan rincian 3 kantor camat, 56 kantor desa dan kelurahan. 

BACA JUGA:Relawan HTC Bantu Warga Terdampak Banjir

BACA JUGA:Relawan Hafisz Thohir Center Bagi Sembako dan Pakaian ke Warga Muratara Terdampak Banjir, Ini Antusiasmenya!

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara, Zazili mengatakan hingga dengan saat ini para pelajar yang sekolahnya terdampak banjir masih diliburkan. Dan belajar dengan daring di rumah. "Anak-anak SD-SMP belum sekolah. Sekarang masing-masing membersihkan sekolah. Karena gurunya ikut terdampak, jadi mereka murid harus gotong royong," tutupnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan