Ini yang Akan Dilakukan Golkar Sumsel jika Ada Kader yang Membelot
Bobby Adhityo Rizaldi FOTO IST--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Tindakan tegas akan dilakukan Partai Golkar terhadap kadernya yang membelot, yakni mendukung capres lain. ‘’Sesuai intruksi Golkar mendukung capres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Jadi jika ada kader atau anggota yang loncat pagar mendukung capres lain akan kita tindak tegas,’’ ujar Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Bobby Adhityo Rizaldi.
BACA JUGA:JK: Munaslub Turunkan Martabat Golkar
Tindakan tegas ini, lanjutnya, Golkar akan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada kadernya jika ada yang ketahuan mendukung capres lain.
Hal ini disampaikan Bobby terkait adanya sejumlah kader Partai Golkar Sumsel yang tergabung dalam Kaukus Muda Beringin diduga memberi dukungan pada pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor lain. "Untuk di Sumsel setahu saya tak ada,’’ ujar Bobby.
Namun jika memang nanti benar informasi ada kader Golkar di Sumsel yang mendukung paslon lain, pasti partai akan memberikan sanksi tegas.
‘’Saya belum update soal itu, tapi sudah pasti kita secara keputusan organisasi Partai Golkar mendukung paslon nomor urut 2 (Prabowo- Gibran). Pasti ada sanksi bisa sampai pemecatan, namun kita punya tim untuk mengkaji dan melaksanakan upaya pembinaan, " tegasnya.
Sebelumnya, Kaukus Muda Beringin 03 yang juga gabungan sejumlah kader, ormas, hingga caleg dari Partai Golkar membelot.
Mereka mendukung pasangan calon (paslon) capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024. Partai Golkar sendiri sudah menyatakan dukungan pada paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Tentunya ini bertolak belakang dengan arah Golkar. Deklarator Kaukus Muda Golkar 3, Rafiq Perkasyah Alamsyah menyampaikan dukungan tersebut sekaligus sebagai bentuk protes terhadap kondisi internal Golkar yang diklaim kurang meyakinkan.
BACA JUGA:Diskusi Selamatkan Golkar Ricuh, Airlangga Belum Monitor
BACA JUGA:Transisi Politik: Akhir dari Koalisi Indonesia Bersatu dengan Masuknya Golkar dan PAN ke KKIR
Ketiadaan figur dalam kontestasi pilpres, buruknya proses dalam menentukan arah dukungan hingga mismanajemen organisasi membuat Golkar terancam menjadi medioker.