Pasar Lawang Agung Terendam Banjir, Ini Cara Pedagang Bertahan Hidup di Pinggir Jalinsum

Reporter: Zulkarnain |

Editor: Alfery |

Jumat , 12 Jan 2024 - 15:45

Banjir yang merendam pasar Lawang Agung membuat para pedagang terpaksa beralih mencari nafkah di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum). -Foto: Zulkarnain/Sumateraekspres.id-

Aini menyatakan bahwa jika banjir masih menggenangi Pasar Lawang Agung dan stok dagangannya habis, maka dia akan libur dari berdagang sampai banjir surut.

"Kondisi rumah saya juga kebanjiran, dan pedagang lain juga tidak berjualan. Namun, jika banjir surut, insyaallah saya akan kembali berjualan," tutupnya.

Kepala Koordinasi Pedataan Banjir, Suhardiman, menyampaikan bahwa banjir semakin meluas di wilayah Muratara.

"Data kami terus diperbarui, dan situasi banjir saat ini semakin meluas. Sejumlah jembatan putus, puluhan sekolah dan pusat kesehatan terendam, termasuk Pasar Lawang Agung," ungkapnya.

Pasar Lawang Agung Terendam Banjir Ini Cara Pedagang Bertahan Hidup di Pinggir Jalinsum

pasar lawang agung terendam banjir, ini cara pedagang bertahan hidup di pinggir jalinsum                            muratara, sumateraekspres.id - pasar lawang agung yang terendam karena banjir, memaksa pedagang untuk beralih mencari nafkah di tepian jalan lintas sumatera (jalinsum). 
dalam kondisi aktivitas ekonomi lumpuh akibat banjir yang merendam pasar lawang agung di kecamatan rupit, kabupaten muratara.
seorang warga bernama suryadi, yang kini melakukan transaksi jual beli di pinggir jalinsum muratara, mengungkapkan bahwa aktivitas ekonomi terhenti karena banjir menggenangi pasar lawang agung hingga ketinggian 2 meter.
hal ini mengakibatkan pasar tersebut tutup total, dan pedagang tidak dapat berjualan di sana.
baca juga:penting! bmkg peringatkan potensi banjir di wilayah pesisir indonesia akibat new moon, ini daftarnya
baca juga:pj gubernur sumsel gerak cepat, bantu korban banjir mura-muratara
"saat ini, beruntung masih ada yang berjualan di pinggir jalinsum. jika tidak ada yang berjualan, kami akan kesulitan karena pasar lawang agung tutup total selama dua hari," katanya.
warga berharap agar banjir yang merendam sebagian wilayah muratara segera surut, sehingga mereka dapat kembali beraktivitas secara normal.
kondisi sulit terasa, terutama dalam mencari makanan dan air minum karena pasar tutup.
"kami sangat memerlukan bantuan logistik dan pasokan air bersih. hampir semua permukiman terendam, dan sumber air bersih seperti sumur warga juga ikut tergenang banjir. meskipun air banyak, tapi tidak bisa diminum karena air banjir," ungkap suryadi.
baca juga:banjir esktrem sumsel terparah di muratara, bpbd provinsi turun tangan lakukan ini
baca juga:alamak! gegara banjir warga muratara jemur motor di atas pohon
di sisi lain, seorang pedagang bernama aini menjelaskan bahwa transaksi ekonomi yang dia lakukan saat ini bersifat dadakan.
"kami memiliki stok sayur-sayuran yang tidak terjual dan mulai membusuk karena pasar terendam banjir. oleh karena itu, kami beralih berjualan di tepi jalinsum," ungkapnya.
aini menyatakan bahwa jika banjir masih menggenangi pasar lawang agung dan stok dagangannya habis, maka dia akan libur dari berdagang sampai banjir surut.
"kondisi rumah saya juga kebanjiran, dan pedagang lain juga tidak berjualan. namun, jika banjir surut, insyaallah saya akan kembali berjualan," tutupnya.
baca juga:banjir uluan terparah, 8 jembatan putus dan 20 ribu kk terisolir, begini kondisinya
baca juga:inalillahi! banjir besar landa ulu rawas muratara, warga evakuasi barang dalam kegelapan, begini situasinya!
kepala koordinasi pedataan banjir, suhardiman, menyampaikan bahwa banjir semakin meluas di wilayah muratara.
"data kami terus diperbarui, dan situasi banjir saat ini semakin meluas. sejumlah jembatan putus, puluhan sekolah dan pusat kesehatan terendam, termasuk pasar lawang agung," ungkapnya.
pasar lawang agung terendam banjir ini cara pedagang bertahan hidup di pinggir jalinsum

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Sumatera Ekspres 6 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan