https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Hamas Shekel

Para pejuang Hamas seteru Israel yang terus berusaha menguasai Palestina-foto: ist-

Itu untuk mengabadikan nama dokter Joserizal, pendiri dan ketua presidium MER-C yang pertama. Nama Joserizal sangat legendaris di MER-C.

Ia lulusan SMAN 2 Padang yang masuk FK Universitas Indonesia. Ayahnya profesor, pun ibunya. Sang ayah seorang wartawan sebelum akhirnya menjabat rektor Universitas Andalas, Padang.

Almarhum Jose-lah yang sering ke Gaza –pun ketika sudah sakit-sakitan. Apakah pemerintah Indonesia tidak ikut menyumbang?

BACA JUGA:Ikut Muda

BACA JUGA:Ikut Cucu

Tidak. Pemerintah sudah menyumbang Palestina Rp 2 miliar. Uang itu diserahkan ke Bank Pembangunan Islam (IDB). MER-C pernah berusaha mendapatkan uang tersebut.

Khususnya saat kepepet harus membayar kontraktor. Tapi IDB sudah telanjur mengalokasikannya ke RS As Sifa, di Gaza bagian tengah.

Ada cerita lucu saat membangun RS Indonesia. MER-C melihat: alat untuk membangunnya dibeli dari Israel. Pun bahan-bahannya.

"Rupanya hubungan dagang antara Hamas dan Israel berjalan normal. Tidak terganggu," ujar dokter Ben lantas tersenyum.

BACA JUGA:Coblos Kapan

BACA JUGA:Natal Pure

Uang memang tidak berideologi. Tidak pula beragama. Pun sampai hari ini, mata uang yang dipakai transaksi sehari-hari rakyat Gaza adalah Shekel –mata uang Israel.

Palestina belum punya mata uang. Belum punya bank sentral. Hamas sangat benci Israel. Tapi sangat cinta uangnya. (Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan