BTN Syariah-Muamalat Bakal Merger, Proses Penggabungan Ditarget Selesai Maret 2024
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir-FOTO: IST-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengumumkan rencana menjadikan Bank Muamalat dan BTN Syariah sebagai bank syariah besar di Indonesia.
Untuk menuju ke arah itu, kata Erick, pihaknya sedang melakukan diskusi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk menyinergikan Bank Muamalat dan BTN Syariah menjadi alternatif bank syariah yang besar.
"Kita berharap penggabungan Bank Muamalat dan BTN Syariah bakal menjadi bank syariah yang masuk 16 besar bank syariah dunia dan mengikuti langkah Bank Syariah Indonesia (BSI)," ungkapnya, kemarin.
BACA JUGA:Bank Syariah Tetap Resilience Walau Perekonomian Global Melambat
BACA JUGA:Bank Muamalat Sabet Penghargaan ‘Pendukung Ekosistem Haji dan Umrah Terbaik’
Diketahui, saat ini Bank Syariah Indonesia (BSI) menempati peringkat kelima sebagai bank syariah terbesar di dunia. Hal itu menandakan ada kemajuan signifikan setelah sebelumnya berada di urutan ketujuh. Prestasi itu diklaim menjadi cermin komitmen pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sektor keuangan syariah.
Menurut Erick, bisnis finansial syariah saat ini menggugah minat yang tinggi. Bisnis finansial syariah menjadi suatu bidang yang menarik perhatian. "Kami berharap penggabungan Bank Muamalat dan BTN Syariah berhasil dan dapat selesai dengan lancar pada Maret 2024," tuturnya.
Dalam konteks perubahan tersebut, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Nixon LP Napitupulu memastikan bahwa unit usaha syariah (UUS) perseroan, setelah melalui aksi spin-off akan menjadi Bank Umum Syariah (BUS) dengan aset terbesar kedua di Indonesia.
Pernyataan ini menciptakan nuansa optimisme terkait peran strategis BUS dalam menggerakkan sektor keuangan syariah di Tanah Air. "Saat ini BTN tengah mengajukan letter of interest (LOI) kepada dua bank syariah di Indonesia untuk dilibatkan dalam proses akuisisi," jelasnya.
Meskipun rincian mengenai nama dan nilai asetnya belum diumumkan, tetapi target yang ditetapkan adalah menyelesaikan proses akuisisi pada semester II-2024. "Hal ini mencerminkan kehati-hatian dan langkah yang penuh ketelitian dalam melibatkan pihak-pihak terkait," ujarnya.
Lebih lanjut Nixon menyampaikan, unit usaha syariah BTN yang sudah eksis akan digabungkan dengan bank syariah yang akan diakuisisi. Dan, proses integrasi diharapkan dapat selesai pada April atau Juni 2024.
"Rencana itu tidak hanya sekadar transformasi bisnis, tetapi juga mencirikan komitmen penuh pemerintah dalam memperkuat sektor keuangan syariah sebagai bagian integral dari sistem perbankan Indonesia, menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan di negara ini," tandasnya. (fad/lia)