Ikut Pencak Silat Sejak Kelas 3 SD, Pernah Juara Indonesia Open
*Mengenal Atlet Pencak Silat Berprestasi di Sumsel, Nico Firmansyah
Nico Firmansyah (24) merupakan atlet pencak silat berbakat dari Sumatera Selatan. Dia sudah mengikuti olahraga bela diri ini sejak di bangku kelas 3 SD dan tercatat pernah menjadi juara Indonesia Open 2022. Seperti apa ceritanya?
Agustina Saridewi - PALEMBANG
NICO sudah mengenal pencak silat sejak usia sekolah. Awal mula dirinya mengikuti pencak silat ini ketika masih di bangku SD kelas 3 atau berusia 8 tahun. "Kala itu hanya sekedar ikut-ikutan teman dan saat kelas 5 SD saya mengikuti kejuaraan pencak silat pertama. Alhamdulillah langsung menjadi juara ke-2. Sejak saat itulah saya tertarik dan termotivasi mau mendalami silat agar berprestasi lagi ke depan," ungkap pria kelahiran Palembang, 14 Maret 1998 ini.
Sebagai seorang atlet, anak pasangan ayah Djunaidi SH dan ibu Yuli Hartisia ini terus berkomitmen meningkatkan diri dengan mengikuti berbagai kejuaraan dalam mengejar prestasi. "Dalam waktu dekat saya sedang mempersiapkan diri mengikuti kejuaraan provinsi (Kejurprov) yang dilaksanakan bulan 3 nanti. Semoga saya menang dan dapat membawa nama Sumsel dikualifikasi PON pada bulan Mei," sampainya.
Nico sendiri bertanding untuk kelas i putra (85-90). "Persiapannya sama seperti biasa, latihan rutin dan menjaga kesehatan. Tapi dikarenakan peraturan yang digunakan adalah peraturan baru jadi lebih diperbanyak lagi edukasi-edukasi tentang peraturan barunya," jelasnya. Terhitung sudah lama berkecimpung di dunia olahraga, dalam hal ini pencak silat, pria yang juga guru honorer sekolah swasta ini punya kebanggaan tersendiri menjadi atlet.
"Kebanggaan tertinggi menurut saya saat menjadi juara dan mencapai target yang kita inginkan. Dan yang pasti kebanggan bagi setiap atlit pencak silat itu pada saat menjadi atlit platnas Indonesia," ujarnya. Selama menjadi atlet, dirinya juga sudah menorehkan berbagai prestasi. Semua itu, menurutnya, sangat berkesan apalagi saat menjadi juara pada Indonesia Open lalu.
"Prestasi yang saya dapat alhamdulillah sudah juara tingkat kota, provinsi, dan nasional. Semua pencapaian selalu berkesan, tapi yang paling berkesan itu pada saat saya menjadi juara di Indonesia Open bulan Agustus tahun lalu yang membuat saya dipanggil mengikuti seleksi nasional cuma memang belum rejekinya saya masuk tim platnas," tutur peraih juara 1 Porprov tahun 2015, 2017, dan 2019 ini.
Ke depan, di tengah kesibukannya yang juga sebagai seorang guru yaitu mengajar, dirinya punya target dapat berlaga di PON mendatang. "Target ke depan harus tembus PON," katanya. Untuk menjadi atlet khususnya pencak, menurut Nico, modal awal harus kuat mental. "Jangan mudah menyerah, harus latihan giat terus, jangan terlalu memikirkan uang atau bonus karena jika kita menang bonus itu akan datang dengan sendirinya," pungkasnya. (*/fad)