BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemenuhan kebutuhan energi nasional dilakukan melalui pencarian sumber minyak dan gas (migas) baru. Salah satunya melalui survei seismik untuk menemukan kandungan minyak di dalam perut bumi.

Di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) ada tiga kecamatan yang bakal dilintasi survei seismik. Masing-masing Kecamatan Semidang Aji, Pengandonan, dan Muara Jaya. Dinamakan survei seismik 2D amalia yang merupakan survei tahap awal.

Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Bambang Dwi Djanuarto, menyampaikan mereka butuh dukungan seluruh eleman dalam kegiatan survei seismik.

Karena untuk pemenuhan minyak secara nasional baru bisa terpenuhi 50 persen. Produksi minyak baru 600.000 barel per hari.
Sedangkan sisa masih impor karena kebutuhan mencapai 1,2-1,5 juta barel/hari.

"Kegiatan survei seismik ini penting," ujar Bambang, di sela sosialisasi survei seismik yang dihadiri stakeholder terkait, Senin (11/12). Survei seismik untuk mencari sumber cadangan minyak baru.

Bila hasil dari survei seismik baik dan ada indikasi kandungan minyak akan dilanjutkan dengan tahapan eksplorasi, atau mengebor. Tahapan pelaksanaan dimulai perizinan.

Baru sosialisasi tingkat kabupaten, tingkat kecamatan, topografi (pengukuran lintasan), penyiapan lintasan, pendataan lahan yang dilewati survei.

Juga ada sosialisasi di desa, pengeboran dangkal, penanaman sumber getar, pendataan fisik bangunan, perekaman, perbaikan fisik bangunan. Serta kompensasi sesuai peraturan yang berlaku. Tidak ada pembebasan lahan dan diakhiri dengan penutupan.

Sekda OKU Dharmawan Irianto menyampaikan Pemkab OKU menyambut baik kegiatan survei seismik tersebut. Karena ini nantinya akan menjadi sumber investasi di Kabupaten OKU.

Dari survei seismik diharapkan akan bisa memberikan manfaar besar bagi daerah. Khususnya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Serta peningkatan penerimaan daerah.

Dalam menemukan kandungan migas di OKU, dengan peningkatan potensi migas. Sebagai bentuk pemberdayaan lokal dan pertumbuhan ekonomi lokal. "Jika ada hambatan nanti silakan koordinasi," ujarnya. (bis)