PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Puluhan peserta dari berbagai daerah media member Bacakoran.co (Bacok) Network Sumsel, Lampung, Jambi, dan Bangka Belitung mengikuti Pelatihan penulisan SEO (Search Engine Optimization) di Hotel HArvani, Palembang, Jum’at (8/12). 

Dirut Sumatera Ekspres Group (SEG) , H.Muslimin mengatakan latar belakang adanya bacakoran ini karena mau tidak mau Koran cetak ini akan berakhir, bahkan ada sebagian yang sudah berpulang atau selesai.

Banyak juga koran–Koran yang besar yang mengakhiri hidupnya, baik yang benar – benar berakhir ataupun beralih ke online.

“Ada beberapa alasan mengapa Koran fisik harus beralih ke digital," Sampainya. 

BACA JUGA:Transformasi Digital: 5 Koran Hybrid Terbesar Sumbagsel Membawa Era Baru dalam Konsumsi Berita

Dimana, kata H. Muslimin, alasan itu, yakni Pembaca Koran saat ini sudah di atas 50, usia yang masuk usia akhir atau makin berkurang setiap harinya.

Kemudian, secara Hukum ekonomi ketika permintaan kertas Koran semakin menurun atau tutup, kemungkinan agar tetap balance pabrik kertas akan mengambil opsi, akan menaikkan harga yang mana ini akan menyulitkan produsen Koran.

"Karena untuk jual Koran dengan harga tinggi susah dijual, sebab jual dengan harga murah saja susah apalagi jual harga dengan harga mahal)," Ujarnya.

Atau opsi lainnya, stop produksi dari produsen kertas koran.

BACA JUGA:Tuntas Magang 40 Hari, Belajar Koran Hybrid

"Maka itu, solusinya harus beradaptasi, maka upaya kita mengubah bentuk Koran kedalam digital. Sebelum Koran cetak  benar –benar ditinggalkan," Jelasnya. 

Dikatakannya, memang tak mudah, sebab dalam masa peralihan Banyak pertentangan didalam.

Ada yang bilang, misal kalau ke beralih ke online maka akan menurunkan atau menghilangkan Koran cetak, tapi dengan dibiarkan begitu saja juga Koran turun. Maka itu perlu dilakukan transformasi

"Bacakoran ini sebuah solusi untuk masa depan, kita menolak Koran mati dengan mentransformasi Koran ke dalam bentuk digital, jadi bentuknya tetap Koran," Ujarnya.