https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Siapkan Guru Penggerak sebagai Pemimpin, Sumsel Baru Punya 2 Ribu Guru Penggerak

AGEN TRANSFORMASI : Prof Dr Nunuk Suryani MPd bersama para guru penggerak saat simposium di Hotel Novotel.-foto : kris/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Peran guru penggerak sangat penting, salah satu visi memberdayakan guru menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran dan agen transformasi. Guru penggerak juga disiapkan menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan. 

“Mereka bisa jadi kepala sekolah, pengawas sekolah, maupun guru instruktur, pelatih dan sebagainya. Guru penggerak adalah pemimpin yang selalu mengutamakan pembelajaran siswa dalam setiap pengambilan keputusan,” jelas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Ristek, Prof Dr Nunuk Suryani MPd, pada acara simposium Guru Penggerak tahun 2023 di Hotel Novotel Palembang, kemarin (28/11). 

Sejauh ini kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah pun sudah berjalan. “Program Guru Penggerak dapat terlaksana karena ada kolaborasi yang baik antara guru penggerak provinsi, pemda, dan pusat. Jadi kami menyiapkan guru penggerak, daerah yang mengangkat mereka menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah,” katanya. 

Sejauh ini pemerintah juga menyiapkan platform untuk mengangkat guru penggerak sebagai kepala sekolah dan pengawas sekolah. “Yang kita lakukan memberi ruang kepada mereka atau kesempatan menjadi pemimpin pada satuan pendidikan. Kalau perlu pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan agar mengerti esensi guru penggerak. Saat ini memang belum semua terangkat, masih ada yang Plt. Kami berharap guru penggerak dapat memenuhi syarat dan pemda segera mengangkatnya menjadi pemimpin,” harapnya. 

Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumsel, Dra Ohorella Erma Mikom, menjelaskan jika guru penggerak tengah melakukan sosialisasi sebanyak-banyaknya agar pemda bisa support para guru. “Guru tahu kalau simposium ini penting sebagai bekal mereka. Tapi menjadi kepala sekolah dan pengawas butuh perhatian lebih dari pemda. Agar mempersiapkan guru-guru bisa tampil dan menjadi pembelajaran di daerahnya sendiri,” terangnya. 

Saat ini jumlah guru penggerak di Sumsel masih sangat kurang. “Sumsel baru  memiliki 2 ribu lebih, idealnya Sumsel memiliki guru penggerak untuk memenuhi kebutuhan kepala sekolah dan pengawas. Tapi jika tidak memenuhi kebutuhan pengawas dan kepala sekolah minimal bisa memimpin di kelas. Ini adalah modal guru penggerak,” tegasnya. 

Targetnya sendiri se-Indonesia 80 ribu dan pihaknya membuka peluang seluas-luasnya. Kalau di Sumsel ada sekitar 20 ribu guru penggerak, mereka mau bisa memenuhi kebutuhan yang ada. (iol/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan