Tetapkan Target Penghimpunan Zakat 2024, Susun Pilot Project Desa Inovasi

PENUTUPAN : Para pengurus Lazismu menghadiri penutupan Rakernas tahun 2024, kemarin.-foto : Budiman/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Ratusan peserta Rakernas Lazismu (Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah) 2024 menghadiri penutupan Rakernas di Aula Institut Kesehatan Muhammadiyah Palembang, Minggu (26/11).

Haris Jumadi, Ketua Lazismu Sumsel mengatakan, rakernas ini untuk menyusun program inovasi tahun 2024. Dari hasil rakernas juga ditentukan 10 titik wilayah sebagai pilot project Desa Inovasi.

"Sumsel memang belum termasuk tahun 2024, namun kita akan terus mengajukan pada rakernas tahun berikutnya," katanya di sela acara. Poin lainnya yang dicapai dalam rakernas yakni menetapkan target pencapaian perhimpunan zakat tahun 2024, target pertumbuhan muzaki, serta target perubahan penerima zakat menjadi pemberi zakat.

"Target tersebut tentu kita laksanakan dan kita berusaha mencapainya. Selain itu kita ingin menyelesaikan masalah sosial dengan membina penerima zakat menjadi pemberi zakat," bebernya. 

Ia berharap Lazismu bisa menjadi wadah terpecaya bagi umat Islam dalam menunaikan kewajibannya berzakat. "Kami juga berusaha semaksimal mungkin dapat mendistribusikan zakat yang terkumpul sesuai aturan dalam agama serta menyelesaikan persoalan masyarakat secara tuntas dan berkesinambungan," harapnya. 

Panitia Penyelenggara, Syarif Ali mengatakan keseluruhan peserta yang hadir ada 200 orang dari 34 provinsi. "Kita berterima kasih karena telah ditunjuk sebagai tuan rumah Rakernas Lazismu, serta berharap apa yang dilahirkan di rakernas ini bisa jadi penggerak yang kuat untuk mengeksiskan Lazismu ke depan," ujarnya. 

Ahmad Imam Rais, Ketua Lazismu Pusat mengajak umat Islam mejalankan infak, dimana ada upaya komprehensif bagaimana program Lazismu bisa berdampak dan terukur. "Ini proses panjang hingga kita bisa melaksanakan program Lazismu ke depan. Semoga apa yang didiskusikan dan dihasilkan dalam rakernas bisa dicapai," pungkasnya.

Stafsus Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Khoirul Muttaqin ST, mengatakan, beberapa waktu terakhir Indonesia dihadapkan dengan isu kemanusiaan, sosial, bencana, kemiskinan ekstrem, perubahan iklim, inflasi, dan stunting. Lazismu punya kemampuan memilih isu, tentu isu inovasi sosial merupakan bentuk solusi menjawab problem sosial yang dihadapi bangsa ini dan dunia.

"Perlu hal yang spesifik bidang apa yang harus digerakkan sehingga bisa memberikan dampak, dan pascarakernas dibutuhkan sesuatu kematangan dengan apa yang dihasilkan," katanya. Ada tantangan bagi Lazismu, saya berharap bisa berperan dominan dalam inovasi sosial terutama pasca pandemi. "Ya harapan kita hadirnya Lazismu bisa membantu masyarakat dan menuntaskan permasalahan sosial yang ada," tutupnya. (nsw/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan