Banyak Toko di Pasar Sepi Pembeli
SEPI PEMBELI: Kondisi Pasar Martapura di Kabupaten OKU Timur yang sepi pembeli karena tergerus online shop.-foto: kholid/sumeks-
OKU TIMUR - Dampak tergerus online shop, toko-toko di Pasar Martapura OKU Timur sepi dan banyak yang tutup. Diketahui saat ini sedang tren belanja secara online, sehingga konsumen beralih membeli di toko-toko online yang tersedia di berbagai platform.
Salah satu pedagang pakaian di Pasar Martapura, Dina mengaku kondisi sepi tersebut mulai terasa sejak pandemi Covid-19 tahun 2021 lalu. Menurutnya, sejak pandemi itu pembeli di Pasar Martapura mengalami penurunan drastic dan sangat mempengaruhi pendapatannya.
“Pada waktu Covid-19 masih berguyur pengunjung pasar masih ada yang berdatangan. Namun saat ini bisa dilihat sendiri jangankan ada yang membeli, bahkan yang lewat saja tidak ada,” katanya.
Ia juga menyampaikan, semenjak ada e-commerce pendapatannya turun drastis bahkan dalam sehari saja kadang tidak ada yang laku. Bahkan ia juga menyampaikan bahwa saat tidak lagi memakai karyawan untuk menjaga tokonya karena tidak bisa lagi menggajinya karena sepi pengunjung. “Kami bertahan di pasar ini karena dari pada tidak ada kerjaan saja. Mas bisa lihat sendiri tidak pengujung yang lewat,” ucapnya.
Lanjut kata dia, jika dulu ada ratusan pengujung yang lalu lalang dan membeli pakaian di toko. Namun kini kadang sehari kadang satu dua pengujung yang lewat, terkadang tidak ada pembeli. “Iya kadang dalam seminggu hanya beberapa pengunjung yang mampir untuk membeli di toko saya ini. Namun bahkan pernah dalam satu bulan itu tidak ada pengujung yang membeli di toko saya,” ceritanya.
Ia juga mengaku, bila banyak pembeli memilih untuk berbelanja di e-commerce karena memiliki beberapa keunggulan. Dimana para konsumen diberikan kemudahan, kecepatan dan harga yang lebih murah. “Selain itu, barang-barang dapat dilihat oleh konsumen sambil rebahan di rumah. Serta harga yang ditawarkan di e-commerce jauh lebih murah dari pada harga pasar. Hal inilah, yang mengalahkan pembeli untuk ke pasar untuk berbelanja kebutuhan pakaian,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Joko pedagang pecah belah, menyampaikan bahwa tidak banyak pembeli yang berbelanja di toko miliknya. Hal ini juga berkaitan dengan harga jual komoditas pertanian. Dimana jika harga jual komoditas pertanian bagus maka daya beli masyarakat juga tinggi.
“e-Commerce ini juga salah satu rentetan imbas sepinya pengujung di pasar. Harga jual komoditas pertanian yang turun juga mempengaruhi pembeli,” pungkasnya. (lid)