Musim Hujan Datang Waspadai DBD, Berikut Gejalanya
Salah satu penyakit yang harus diwaspadai di musim penghujan adalah DBD--
SUMATERAEKPRES.ID- Salah satu penyakit yang harus diwaspadai di musim penghujan adalah Demam berdarah dengue atau DBD yang disebabkan virus dengue dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti.
Penyakit tersebut akan membuat penderitanya mengalami rasa nyeri yanghebat, bahkan seluruh tulang dan persendian seakan-akan terasa patah dan tak mampu berdirii.
Jika tidak ditangani dengan baik, demam berdarah bisa menyebabkan komplikasi yang cukup parah, bahkan berpotensi menyebabkan kematian.
Penyebab Demam Berdarah Dengue
Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti melalui gigitannya.
Nyamuk ini merupakan penyebab DBD yang akan menularkan virus saat menggigit dan menghisap darah korbannya.
Jenis nyamuk tersebut biasanya menyerang di pagi dan sore hari.
Nyamuk aedes aegypti cukup mudah dikenali dengan warnanya yang belang hitam-putih dengan ciri fisiknya yang kecil.
Mereka tidak suka mendiami tempat yang kotor, melainkan menyasar tempat-tempat bersih, seperti bak mandi.
Ada beberapa faktor risiko yang membuat Anda lebih rentan terkena penyakit demam berdarah, antara lain:
-Tinggal atau sedang bepergian ke daerah tropis.
-Memiliki riwayat infeksi virus dengue.
-Anak-anak, lansia, dan orang yang kekurangan sistem kekebalan tubuh.
Sebagai upaya pencegahan, disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan, menimbun barang bekas yang tidak terpakai, menghilangkan genangan air dan menaburkan bubuk abate di bak mandi.
Disarankan juga untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup, kendalikan stres, olahraga secara teratur, dan jangan lupa memasang obat nyamuk di ruangan yang terindikasi tempat persembunyian nyamuk.
BACA JUGA:DBD Mulai Mengintai
BACA JUGA:Fogging Bukan Strategi Utama Pencegahan DBD, Ketahui Fakta-Fakta Berikut
Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue
Gejala DBD umumnya ditandai dengan demam tinggi hingga 39 derajat Celcius.
Kondisi tersebut akan bertahan selama 2-7 hari, setelah itu mengalami penurunan drastis.
Beberapa tanda dan gejala DBD adalah:
-Sakit kepala
-Mual hingga muntah
-Nyeri di belakang mata, tulang, dan otot
-Muncul ruam kulit atau bercak kemerahan di kulit
-Radang tenggorokan yang diiringi dengan sulit menelan dan minum
Setelah itu, gejala awal demam berdarah biasanya diikuti dengan gejala tambahan yang menandakan virus sudah mulai menjalar ke seluruh tubuh dan menyebabkan peradangan, seperti:
-Mimisan
-Gusi berdarah
-BAB berwarna hitam atau gelap
-Muntah darah
Setelah muncul gejala tersebut, akan memasuki fase kritis selama 2-3 hari.
Pada fase ini, banyak orang yang menyangka sudah sembuh karena demam tinggi tadi sudah menurun, rasa sakit di tubuh mulai berkurang, dan menghilangnya beberapa gejala tambahan.
Padahal, fase tersebut harus diwaspadai karena bisa menyebabkan Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa sangat berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian.
BACA JUGA:Anggota Keluargamu Kena Flu? Ini Tips Menjaga Diri agar Tidak Tertular
BACA JUGA:Waspadai 5 Penyakit Ini Saat Musim Hujan
Komplikasi Demam Berdarah Dengue
Penanganan cepat dan tepat adalah kunci dari penanganan demam berdarah.
Pasalnya, komplikasi demam berdarah sangat berbahaya, bahkan bisa berujung kepada kematian.
Hal yang wajib diwaspadai dari komplikasi demam berdarah dengue adalah:
1. Pendarahan
Ditandai dengan gusi berdarah, mimisan, muntah hitam, perdarahan di bawah kulit, batuk darah, dan buang air dengan feses warna hitam atau merah pekat.
2. Dengue Shock Syndrome (DSS)
Dengue Shock Syndrome ditandai dengan gejala dehidrasi, bradikardia, hipotensi, pupil mata melebar, napas tidak teratur, kulit pucat, dan keringat dingin.
3. Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut, umumnya terjadi pada fase terminal sebagai akibat dari syok yang tidak tertangani dengan baik.
Diuresis merupakan parameter yang penting dan mudah dikerjakan, untuk mengetahui apakah syok telah teratasi. Diuresis diusahakan > 1 ml/Kg BB per jam.
4. Ensefalopati Dengue
Ensefalopati dengue, dapat terjadi sebagai komplikasi syok yang berkepanjangan dengan pendarahan, tetapi dapat juga terjadi pada demam berdarah yang tidak disertai syok.
Pada ensefalopati dengue, kesadaran pasien menurun menjadi apatis atau somnolen.
5. Edema Paru
Edema paru, merupakan komplikasi yang mungkin terjadi sebagai akibat dari pemberian cairan yang berlebihan.
Jika tidak segera ditangani, penderita berisiko mengalami gangguan fungsi organ tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.
BACA JUGA:Anti Ribet, Ini Resep Mie Nyemek yang Pas Buat Kudapan Saat Hujan
Pengobatan Demam Berdarah Dengue
Sebetulnya, belum ada pengobatan khusus yang bisa dilakukan untuk mengatasi demam berdarah.
Namun perlu mencegah terjadinya komplikasi dengan menurunkan gejala yang muncul sekaligus melakukan upaya pencegahan infeksi virus yang lebih parah.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menangani demam berdarah adalah:
-Konsumsi obat penurun panas untuk menurunkan demam.
-Konsumsi air putih dalam jumlah cukup untuk mencegah dehidrasi.
-Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.
Jika pasien sudah sangat lemah dan tidak mampu mengkonsumsi air putih dalam jumlah banyak, biasanya dokter akan memberikan cairan tambahan lewat metode infus.
Tidak disarankan mengkonsumsi obat pereda nyeri karena bisa meningkatkan risiko perdarahan. (berbagai sumber)