Edukasi Gizi untuk Masa Depan: Ternyata Ini Pentingnya Daging Ayam dan Telur bagi Anak-anak!
Sosialisasi dan Edukasi tentang pentingnya mengkonsumsi Daging Ayam dan Telur pada usia Sekolah Dasar dalam rangka HUT ASOHI ke 44 tahun di SD Negeri 5 Talang Kelapa, Desa Pangkalan Benteng, Sabtu (18/11). Foto : akda/sumateraekspres.id--
BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID -Dr. M. Zukhri, Ketua ASOHI Sumatra Selatan, menekankan manfaat unik konsumsi daging ayam dan telur dalam mencegah stunting pada anak-anak.
"Tak hanya mencegah stunting, kedua jenis makanan ini juga dapat mempercepat pertumbuhan, engurangi risiko malnutrisi, memberikan sejumlah keuntungan yang beragam,"ujarnya
Hal ini ia sampaikan saat Sosialisasi dan Edukasi tentang pentingnya mengkonsumsi Daging Ayam dan Telur pada usia Sekolah Dasar dalam rangka HUT ASOHI ke 44 tahun di SD Negeri 5 Talang Kelapa, Desa Pangkalan Benteng, Banyuasin, Sabtu (18/11).
ASOHI secara aktif memperkenalkan dan mendorong anak-anak usia sekolah dasar untuk mengonsumsi daging ayam dan telur.
"Sekaligus memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya pilihan nutrisi ini,"lanjutnya.
Inisiatif ini bertujuan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan konsumsi ayam dan telur pada anak-anak usia produktif guna mencegah stunting.
BACA JUGA:Pengumuman: Rekrutmen Pendamping Desa 2023, Loker Terbuka untuk Lulusan SMA, Begini Syaratnya
Ketersediaan dan keterjangkauan telur dan "daging ayam sebagai sumber protein hewani yang ekonomis menjadikannya pilihan bernilai dalam mencapai pola makan seimbang,"bebernya
Meskipun kandungan gizinya baik dan harganya terjangkau, Indonesia masih tertinggal dalam rata-rata konsumsi ayam dan telur dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Mengatasi kesenjangan ini menjadi tanggung jawab bersama, mendorong upaya komprehensif untuk meningkatkan konsumsi.
BACA JUGA:Milad ke-111, Muhammadiyah Luncurkan GIP111. Ini Maksud dan Tujuannya!
Serta menjadikan ayam dan telur sebagai sumber protein hewani yang penting dalam pola makan masyarakat Indonesia.
Stunting, akibat kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan pertumbuhan anak di bawah lima tahun menjadi terhambat, tetap menjadi perhatian utama.